Sudah Teruji, Risma Didukung Projo Jadi Walikota Surabaya Lagi

Menurut Ketua Umum DPP Projo, Kota Surabaya memerlukan pemimpin yang anti-korupsi, bersih dan transparan seperti Risma Trimah

oleh Liputan6 diperbarui 21 Mar 2015, 14:47 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2015, 14:47 WIB
Tri Rismaharini
Tri Rismaharini 'Wali Kota Surabaya' (Antara/Andika Wahyu)

Liputan6.com, Surabaya - Dinamika politik pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak sudah mulai menghangat. Berdasarkan rapat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pro-Jokowi (Projo) Kota Surabaya dan Dewan Pimpinan Pusat Projo pada Jumat kemarin, sudah ditetapkan secara bulat akan tetap terus mendukung Tri Rismaharini atau Risma sebagai Walikota Surabaya untuk masa bakti berikutnya.

"Projo mendukung penuh Risma (kembali menjabat) sebagai Walikota Surabaya. Kepemimpinan Bu Risma yang sederhana, jujur dan mau bekerja keras sangat pas dengan cita-cita besar politik kami," ujar Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi, dalam keterangan tertulis yang dimuat Sabtu (21/3/2015).

"Kota Surabaya memerlukan pemimpin yang anti-korupsi, bersih dan transparan. Bersama rakyat Surabaya, kami akan bahu-membahu memenangkan Risma. Keteladanan dari seorang pemimpin sangat diperlukan dan Bu Risma sudah membuktikannya," imbuh Budi.

Budi pun menanggapi kemungkinan adanya partai politik yang akan memberikan dukungan serupa. "Projo itu lahir dari napasnya rakyat. Bila ada dan banyak parpol yang mendukung bagus sekali. Kalau tidak, ya kita siapkan jalur independen. Kami sangat percaya kekuatan rakyat, " pungkas Budi Arie Setiadi.

Sebelumnya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku siap menanggalkan statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) untuk ikut bertarung dalam Pilkada serentak yang akan berlangsung akhir tahun ini.

"Saya mengerti aturannya kok dari dulu dan memang harus diikuti," ujar Risma di Surabaya, Jumat 13 Maret 2015.

Peraturan yang dimaksud Risma itu tertuang dalam revisi Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada. Seperti termaktub dalam Pasal 7 huruf (t), mengundurkan diri sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil sejak mendaftarkan diri sebagai calon.

Sebelum menjadi Walikota Surabaya, Risma menjabat sebagai kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya (Bappeko). Atas dukungan PDIP, Risma kemudian ikut bertarung sebagai calon walikota berpasangan dengan Bambang DH. (Ans/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya