Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendi Yusuf meminta mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron tak membuat resah. Hal itu terkait dengan pernyataan Fuad bahwa KPK telah menyita masjid milik Syaikhona Muhammad Kholil di Bangkalan, Madura, yang merupakan kakek Slamet Effendi.
"Saya berharap Fuad Amin tidak usah membuat resah, tidak usah mengeluarkan pernyataan yang meresahkan masyarakat NU," kata Slamet saat dihubungi di Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Dia mengaku sempat beberapa kali berkunjung ke masjid tersebut. Masjid tersebut selalu dipenuhi peziarah. Karena itu, ia kaget ketika mendengar pernytaan Fuad yang menyebut masjid itu disita KPK.
Namun dia bersyukur ketika KPK membantah pernyataan Fuad terkait penyitaan masjid tersebut. "Kami bersyukur KPK sigap memberi kejelasan dan memberi lengkap daftar sitaan aset pencucian uang fuad Amin, dan itu sudah dilihat," jelas Slamet Effendi.
Sebelumnya, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha membantah bahwa lembaga antirasuah tersebut menyita Masjid milik Syaikhona Muhammad Kholil di Bangkalan, Madura.
"Perlu diklarifikasi bahwa tidak benar KPK melakukan penyitaan terhadap masjid tersebut," kata Prihasa pada Selasa 24 Maret kemarin.
Seluruh penyitaan yang dilakukan KPK, jelas dia, dikonfirmasi terlebih dahulu dengan tersangka. KPK hanya menyita aset yang berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Fuad.
Hingga kini, KPK telah menyita uang sebesar Rp 250 miliar serta 14 rumah dan apartemen milik Fuad Amin di Jakarta dan Surabaya. Selain itu, 70 bidang tanah dan bangunan, termasuk butik milik istrinya dan kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Bangkalan juga kena sita.
Nasib serupa juga terjadi pada 6 bidang tanah atas nama istri Fuad, Siti Masnuri dan 19 mobil milik Fuad. Aset yang itu disita tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Bangkalan. (Mut)
PBNU: KPK Tak Sita Masjid, Fuad Amin Jangan Meresahkan
"Saya berharap Fuad Amin tidak usah membuat resah, tidak usah mengeluarkan pernyataan yang meresahkan masyarakat NU," kata Slamet Effendi.
Diperbarui 25 Mar 2015, 17:06 WIBDiterbitkan 25 Mar 2015, 17:06 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tandatangani MoU, OJK dan Kemenekraf Perkuat Akses Pembiayaan Ekonomi Kreatif
Punya Aset dan Tujuan Finansial Besar? Saatnya Gunakan Layanan Advisory dari BRI Prioritas
Fokus : Banjir di Barito Utara Jadi Wisata Air Dadakan
Samator Masih Bermasalah dengan Mental di Final Four PLN Mobile Proliga 2025
Harga Hotel di Roma Melonjak Jelang Pemakaman Paus Fransiskus, Tembus Rp12 Juta per Malam
8 Kombinasi Warna Berani yang Terasa Sangat Segar untuk Tahun 2025
Direktur Pemberitaan Jak TV Jadi Tersangka, Kejagung: Kita Jaga Martabat Jurnalistik
25 Ribu Calon Jemaah Haji Lansia, Garuda Indonesia Beri Layanan Penunjang
Boy William Mengunjungi Rumah Lesti Kejora di Cianjur, Jelajah Sawah dan Air Terjun
IHSG Hari Ini 24 April 2025 Ditutup Melemah, Mayoritas Sektor Saham Menghijau
Fokus Pagi : Truk Pengangkut Sawit Mentah di Padang Hantam Rumah, Dua Anak Balita Tewas
Saksikan Sinetron Ketika Cinta Memanggilmu Episode Kamis 24 April Pukul 18.20 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya