Liputan6.com, Jakarta - Hujan berintensitas tinggi selama musim pancaroba terus mengguyur beberapa wilayah di Indonesia. Diperparah dengan degradasi lingkungan, penduduk yang tinggal di daerah rawan bencana dan masih terbatasnya infrastruktur pengendali banjir, menjadi korbannya.
Â
Salah satunya di Banjarnegara. "Hujan deras telah menyebabkan Sungai Bombong meluap sehingga menimbulkan banjir di Desa Jenggung, Kecamatan Banjarmangu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu (1/4/2015).
Banjir menyebabkan 2 rumah hanyut, 7 rumah rusak ringan, dan 1 jembatan putus.
Jembatan yang hancur menghubungkan Desa Cipedang, Kecamatan Banjarmangu dengan Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan. Sutopo menambahkan, 36 KK yang terdiri atas 119 jiwa mengungsi ke rumah warga yang lebih aman.
"BPBD Banjarnegara bersama TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan dan pendataan. BPBD Provinsi Jawa Tengah telah mendistribusikan bantuan logistik berupa makanan, selimut dan tikar kepada pengungsi," tambah dia.
Â
Sementara itu, penanganan darurat banjir di Purworejo masih dilakukan hingga saat ini. Longsor di Kecamatan Pituruh, Kecamatan Kemiri, dan Kecamatan Kaligesing menimbulkan 1 orang tewas dan 10 rumah rusak dan beberapa ruas jalan tertimbun longsor. Saat ini akses jalan telah normal.
Hujan juga menimbulkan jebolnya tanggul Sungai Gebang Gede sehingga menimbulkan banjir pada 28 Maret 2015 pukul 14.00 WIB. "Banjir menyebabkan 637 KK terdampak langsung di 16 desa yang terendam banjir dan sekitar 200 rumah rusak. Daerah yang terparah mengalami banjir adalah di Desa Sawangan, Kecamatan Pituruh yaitu 57 rumah rusak berat, 88 rumah rusak sedang-ringan, 3 jembatan putus dan ratusan hektar sawah terendam banjir," beber Sutopo.
Banjir di Desa Kaliglagah, Pituruh juga menyebabkan 5 rumah rusak berat dan 43 rumah rusak sedang-ringan. "BPBD bersama unsur lainnya melakukan penanganan darurat. Bantuan telah didistribusikan kepada masyarakat," tutup dia. (Ein)
Hujan Deras di Tengah Pancaroba Picu Banjir di Jawa Tengah
Diperparah dengan degradasi lingkungan, penduduk yang tinggal di daerah rawan bencana jadi korban.
diperbarui 01 Apr 2015, 14:23 WIBDiterbitkan 01 Apr 2015, 14:23 WIB
Banjir akibat luapan Sungai Tuntang di kawasan Ploso, Demak. Sungai Tuntang meluap karena tidak mampu menampung debit air dari hulu di kawasan Salatiga, Jateng.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penjualan Tiket Film Dokumenter RM BTS 'RM: Right People, Wrong Place' di Indonesia Dibuka Hari Ini, Cek Harganya
Izin Keluar, Bank Muamalat Resmi Jadi Bank Kustodian
Diskusi Bareng Ketum The Jakmania, Suswono Janji Jadikan JIS Kandang Persija
Korban Investasi Bodong Trading DNA Pro Desak Kejari Bandung Kembalikan Uang Kerugian
Pesan Damai Pilgub Sumut Bobby Nasution: Jaga Persatuan, Jangan Terpecah Belah
10 Anggota Geng Motor 'Sena Marelan' Diringkus di Warung Kopi, Begini Tampangnya
Gandeng Perusahaan Ekspedisi, KPUD Garut Distribusikan Logistik Pilkada 2024
Buka Kejurnas Merpati Putih ke-7 Piala Pangkostrad 2024, Menpora Dito Ariotedjo: Momen Emas Pencak Silat
Jirayut Tak Sangka FTV-nya Raih Penghargaan SCTV Awards 2024, Sayangkan Halda Rianta Berhalangan Hadir
Tips Anak Susah Makan: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Agincourt Resources Jawab Kesan Kontradiktif Kegiatan Pertambangan dengan keberlanjutan
Hasil China Masters 2024: Tidak Sempat Adaptasi, Gregoria Mariska Tunjung Langsung Gugur