Ahok Berkunjung, Bupati Kepulauan Seribu Minta Internet Cepat

Selain kebutuhan koneksi internet kecepatan tinggi, Pemkab Kepulauan Seribu juga butuh alat penghancur sampah dan air bersih.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 07 Apr 2015, 14:24 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2015, 14:24 WIB
Ahok
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat berkunjung ke Kepulauan Seribu. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu meminta pengadaan koneksi internet berkecepatan tinggi di 11 pulau berpenghuni. Hal ini sebagai upaya mewujudkan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Bupati Tri Djoko Sri Margianto mengatakan, koneksi yang dibutuhkan berkecepatan hingga 10 megabyte per second (Mbps). Hal ini sudah lebih baik dibanding kecepatan rata-rata internet di Korea Selatan yang hanya 6,2 Mbps.

"Itu minimum requirement untuk jadikan wilayah kita menjadi kawasan wisata kelas dunia," kata Tri Djoko saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Dalam Musrenbang yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu, Tri juga mengeluhkan minimnya alat incenerator untuk menghancurkan sampah.

Hanya 3 dari 11 pulau yang memiliki incenerator. Sisanya warga membakar sampah di belakang pulau. "Padahal jualan pariwisata utama kita itu pantai," ujar Tri Djoko.

Kapal dan Air Bersih

Dari sisi transportasi, Bupati Tri Djoko ingin membeli kapal baru untuk melayani wisatawan. Saat ini pemkab hanya memiliki 38 kapal. Padahal jumlah wisatawan mencapai 1,49 juta.

"Kami harus menambah kapal sebagai salah satu prioritas penataan transportasi kita," ujar Tri Djoko.

Sisi air bersih juga menjadi perhatian Pemkab Kepulauan Seribu. Tri Djoko meminta pengadaan sea water reverse osmosis agar ketersediaan air di 11 pulau terpenuhi.

"Semoga semua kebutuhan kami terakomodasi di APBD DKI tahun 2016," ujar Tri Djoko.

Sedikitnya ada 46 rancangan usulan program yang akan diteruskan ke Rancangan Kerja Daerah (RKD) tingkat provinsi tahun 2016. Seluruh usulan program itu diusulkan dengan anggaran Rp 41,22 miliar. (Ans/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya