Terpidana Mati Freddy Budiman Dibawa ke Jakarta, Ada Apa?

Tiba di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang, Freddy Budiman langsung dibawa ke Direktorat IV Narkoba Bareskrim Polri.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 09 Apr 2015, 05:55 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2015, 05:55 WIB
Terpidana Mati Freddy Budiman Dibawa ke Jakarta, Ada Apa?
Tiba di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang, Freddy Budiman langsung dibawa ke Direktorat IV Narkoba Bareskrim Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman kini berada di Jakarta, setelah diterbangkan dari LP Nusakambangan, Cilacap Rabu kemarin. Gembong narkoba itu dijemput Direktorat Kepolisian Udara.

Freddy mendarat di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan pada Rabu sore. Kedatangan dia mengagetkan sejumlah petugas penjagaan di Lapangan Terbang Pondok Cabe.

Kabag Penum Polri Kombes Pol Rikwanto mengamini keberadaan Freddy di Jakarta. Mantan Kabid Humas Polda Metro itu juga membenarkan, saat ini mantan bandar narkoba itu berada di Dit IV Narkoba Bareskrim Polri.

"Informasinya seperti itu. Tapi tentang apa (tujuan dibawa ke Jakarta), saya belum monitor," kata Rikwanto, Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Menurut informasi yang dihimpun, tiba di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Freddy langsung dibawa ke Direktorat IV Narkoba Bareskrim Polri di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur menggunakan Toyota Fortuner.

Freddy Budiman adalah gembong narkoba yang divonis hukuman mati. Dia ditahan di LP Nusakambangan karena ketahuan mengendalikan bisnis narkoba di LP Cipinang.

Salah seorang petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timur berinisial FM, ditangkap karena kedapatan membawa 565 gram sabu ke dalam lapas. FM mengaku tindakannya atas perintah HY yang merupakan napi di lapas tersebut.

FM dihubungi BW untuk mengambil sabu di depan Kodim Lama, Jatinegara, Jakarta Timur. Setelah bertemu, FM hanya diminta menyerahkan kepada HY. HY ini merupakan satu jaringan Freddy Budiman.

Freddy dijatuhi hukuman mati oleh PN Jakbar pada Juli 2013 lalu, karena menjadi otak penyelundupan 1 juta pil ekstasi dari China. Dia juga tersangkut kasus 400 ribu ekstasi asal Belanda yang melibatkan Colbert Mangara Tua. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya