'Godaan' Menlu Afsel Agar Presiden Zuma Datang ke Indonesia

Meski tak datang, Menteri Luar Negeri Afsel Maite Nkoana-Mashabane menolak jika Presiden Zuma disebut batal datang.

oleh Oscar FerriAndreas Gerry Tuwo diperbarui 19 Apr 2015, 18:15 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2015, 18:15 WIB
Bendera Negara Peserta KAA Hiasi Jalan Jakarta
Bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika ke-60 terpasang di dinding proyek MRT kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (14/4/2015). Persiapan ini dilakukan di sepanjang jalur yang dilalui peserta negara KAA ke-60. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Afrika Selatan (Afsel) Jacob Zuma tak jadi menghadiri KAA ke-60 yang digelar 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Alasan ketidakhadiran dia karena kondisi keamanan di negaranya belum kondusif.

Meski tak datang, Menteri Luar Negeri Afsel Maite Nkoana-Mashabane menolak jika Presiden Zuma disebut batal datang. Orang nomor satu di negaranya ini hanya menunda kedatangannya.

Mashabane menegaskan, Zuma akan datang ke Indonesia. Walau tidak menyebut kapan persisnya akan datang ke Indonesia, tapi dia yakin lawatan Zuma segera terwujud.

"Beliau akan segera datang dalam waktu dekat ke Indonesia," ucap Mashabane di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

"Kami sudah menerima undangan untuk ke Indonesia. Sudah dijadwalkan. Kami memang berharap bisa memenuhi undangan. Situasi Afsel saat ini under control," sambung dia.

Karena alasan dalam negeri itu, kata Mashabane, yang akhirnya Zuma mengirim Deputi Presiden Siromu Maposa untuk menggantikan dirinya di KAA ini.

"Suasana di dalam negeri itu yang akhirnya mendelegasikan anggota kabinet yang paling senior, Deputi Presiden Siromu Maposa untuk datang dan berpartisipasi dalam pertemuan yang historis ini," jelas dia.

Namun Mashabane menegaskan, pernyataan Zuma akan segera datang sangat berdasar. Sebab dia sudah punya jurus ampuh untuk mendorong kedatangan Zuma ke Indonesia.

"Karena saya telah memberi tahu dia makanan Indonesian itu begitu lezat," ucap Mashabane sembari tersenyum.

[Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma](Jacob Zuma "") menunda lawatan ke Tanah Air, disebabkan adanya kericuhan yang terjadi di negaranya. Kerusuhan tersebut telah menelan 4 korban jiwa.

Memanasnya kondisi Afsel dipicu akibat serangan dari kaum anti-imigran. Awalnya serangan itu terjadi di Durban. Namun dalam hitungan hari, kerusuhan menyebar sampai ke salah satu kota besar dan pusat bisnis di Afsel, Johannesburg.

KAA akan digelar 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. Konferensi ke-60 ini akan dihadiri 32 kepala negara dan 107 delegasi tinggi dari perwakilan negara. Kepala negara dan kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi akan hadir antara lain Brunei Darussalam, Jordania, Swaziland, dan Tiongkok.

Ada juga Korea Utara, Iran, Madagaskar, Malawi, Myanmar, Namibia, Sudan, Timor Leste, Vietnam, Zimbabwe, Bangladesh, Kamboja, Mesir, Gabon, Malaysia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, dan Thailand.

Sementara 6 wakil kepala negara atau wakil kepala pemerintahan yang telah mengonfirmasi akan menghadiri Peringatan ke-60 KAA ini, yakni dari Aljazair, Angola, Liberia, Filipina, Seychelles, dan Zambia. (Rmn/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya