Penyebab Helikopter TNI Jatuh di Semarang Diselidiki

2 Awak heli selamat, meski sempat terjadi kepanikan di bandara. Sejumlah penerbangan mengalami penundaan akibat insiden itu.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Apr 2015, 19:41 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2015, 19:41 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)

Liputan6.com, Semarang Pasca-penggrebekan pabrik tahu yang diduga berformalin di Parung, Bogor, Jawa Barat, aktivitas di tempat industri tersebut berhenti total. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (21/4/2015).

Puluhan karyawan pabrik terkatung katung tak bisa bekerja. Sementara pemilik pabrik membantah tahu yang ia produksi menggunakan formalin. Menurut dia, cairan yang ada di pabrik merupakan pembersih kerak di mesin penggiling tahu.

Informasi lain, helikopter latih TNI Angkatan Darat jenis bell 205 terjatuh saat hendak mendarat di landasan pacu Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, pagi tadi.

2 Awak heli selamat, meski sempat terjadi kepanikan di bandara. Penyebab kecelakaan masih diselidiki. Sementara sejumlah penerbangan mengalami penundaan akibat insiden tersebut.

Di Samarinda, Kalimatan Timur, belasan desa dari 5 kecamatan terendam banjir. Banjir membuat warga was-was lantaran arusnya yang cukup deras. Aktivitas warga pun terhambat. Warga menuding meningkatnya debit air sungai ini diduga akibat pembabatan hutan.

Sementara di Jambi, Tim Kejaksaan Agung menggeledah RSUD Raden Mattaher, menyusul tindak lanjut dugaan korupsi alkes senilai Rp 25 miliar. Dalam penggeledahan ini, tim menemukan lebih dari 100 tempat tidur pasien seharga belasan juta rupiah tidak dapat dipakai, bahkan hancur.

Sejumlah alat kesehatan lain seharga ratusan juta rupiah juga tidak dapat dipakai. Padahal diduga harga pembelian alat-alat tersebut digelembungkan 2 kali lipat. (Nfs/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya