Ahok: Lokalisasi PSK Bersertifikat Terganjal Pejabat Munafik

Ahok mengusulkan adannya lokalisasi prostitusi yang legal dengan pekerja seks komersial (PSK) yang memiliki sertifikat.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 28 Apr 2015, 10:57 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2015, 10:57 WIB
Gaya Ahok Usai Bertemu Jokowi
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Praktik prostitusi terselubung di Apartemen Kalibata City terkuak. Ahok pun mengusulkan adannya lokalisasi prostitusi yang legal dengan pekerja seks komersial (PSK) yang memiliki sertifikat.

"Kalau orang mau melakukan, mau menjual diri, Anda harus ada sertifikat kayak di Jerman, sehat apa enggak? Disuntik apa enggak? Kamu ini siapa harus kita kenali," kata Ahok, di Balaikota, Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu juga telah mewacanakan membuat lokalisasi prostitusi. Namun, ia ragu wacana itu bisa terwujud.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan kendalanya ada pada pembuat kebijakan yang munafik. Terlihat suci di hadapan masyarakat, tapi melakukan prostitusi juga di belakang.

"‎Enggak bakalan bisa deh, selama bangsa banyak oknum pejabat kayak munafik begitu. Kita kan demennya begitu. Tampang suci-suci, suruh nyanyi tuh lagu Kupu-Kupu Malam, Titiek Puspa," tegas Ahok.

Dengan ditetapkannya praktik prostitusi jadi legal, lanjut Ahok, maka Pemprov DKI akan menarik pajak. Tentunya akan berdampak pada pemasukan PSK tersebut dan pasti mendapat penolakan.

"‎Enggak bakalan jalan. kita lebih demen PSK yang gelap-gelap setorannya banyak," tandas Ahok. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya