Kabareskrim: Siapa yang Ancam Anak Buah Saya?

Buwas juga membantah adanya intervensi dari sejumlah pihak terkait pengusutan kasus dugaan pencucian uang SKK Migas.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 07 Mei 2015, 14:21 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2015, 14:21 WIB
Naik Pangkat, Budi Waseso Siap Jadi Kapolri
Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso menjawab pertanyaan wartawan usai upacara kenaikan pangkat korps raport yang digelar di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/2/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Budi Waseso menegaskan, anak buahnya tak mendapat ancaman saat menyelidiki kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) penjualan Kondensat Bagian Negara oleh SKK Migas kepada PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (PT TPPI).

"Siapa yang ancam (anak buah saya)?" tegas Budi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/5/2015).

Jenderal bintang 3 yang akrab disapa Buwas itu juga membantah adanya intervensi dari sejumlah pihak terkait pengusutan kasus yang merugikan negara sebesar Rp 2 triliun itu. Ia juga menjamin tak ada pihak-pihak yang mencoba menghalangi berlangsungnya penyidikan kasus tersebut.

"Enggak ada itu intervensi. Saya jamin, Insyallah enggak ada intervensi," ucap Buwas.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Victor Simanjuntak mengaku mendapat ancaman saat pihaknya tengah disibukan menggarap kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) penjualan Kondensat Bagian Negara oleh SKK Migas kepada PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (PT TPPI).

"Saya sendiri sudah diancam, ini bahaya saya diancam digusur dari sini," kata Victor di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Namun, Victor enggan menjelaskan lebih jauh terkait ancaman tersebut. Tetapi ia menduga ada pihak-pihak yang bekepentingan sehingga kasus yang merugikan negara sebesar Rp 2 triliun tidak diusut. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya