Wagub Djarot Bersyukur Ada Kasus @tata_chubby, Kenapa?

Terungkapnya kasus pembunuhan Deudeuh Alfi Syahrin alias @tataa_chubby seakan menyibak tabir hitam jaringan prostitusi online.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Mei 2015, 19:42 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2015, 19:42 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Terungkapnya kasus pembunuhan Deudeuh Alfi Syahrin alias @tataa_chubby seakan menyibak tabir hitam jaringan prostitusi online. Berbagai kasus prostitusi online terungkap satu per satu, bahkan hingga yang melibatkan artis.

Namun hal ini disyukuri Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. "Saya bersyukur rupanya kita diingatkan dengan kejadian ditemukannya kos yang berubah fungsi di Jakarta Selatan, Tebet, di mana penghuninya meninggal," kata Djarot saat sambutan pada 'Pernyataan Gerakan Moral Anti Prostitusi dan Narkoba' di Balaikota, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Pihak kepolisian, kata dia, juga seakan menemukan jalan untuk mengungkap kasus prostitusi, termasuk praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta.
"Dengan ini seakan membuka mata kita bahwa kita telah lalai dan melupakan untuk mendata seluruh penghuni di DKI," imbuh dia.

Karena itu, Djarot meminta semua pengelola apartemen dan rumah susun untuk mempersilakan petugas mendata setiap penghuni. Sebab, selama ini para penghuni langsung menutup rapat pintu begitu petugas datang mendata.

"Begitu ada baju cokelat-cokelat (PNS DKI) pintu langsung ditutup rapat. Privasi ya kita hargai, tapi privasi itu cuma ada di kamar kita. Saat kami datang tidak ada lagi privasi. Saya katakan semua apartemen mewah tidak ada eksklusivitas," tegas mantan Walikota Blitar itu.

Untuk menghindari praktik melanggar hukum di kawasan apartemen dan rumah susun, Djarot meminta anak buahnya mendata setiap penghuni. Sehingga tidak ada lagi warga yang tidak terdata.

"Kita tidak mau di DKI ada warga yang tidak terdeteksi siapa dirinya," pungkas Djarot.

Deudeuh Alfi Sahrin ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Tebet Utara I, Jakarta Selatan, Sabtu 11 April 2015. Lehernya terjerat kabel dan mulutnya disumpal kaus kaki. Di jenazah juga ditemukan luka tusuk akibat benda tajam. 

Dia diduga dibunuh teman kencannya M Prio Santoso atau Rio yang merupakan seorang pengajar matematika di sebuah lembaga bimbingan belajar.

Rio ditangkap Rabu dinihari 15 April 2015. Ia mengaku menghabisi wanita berambut lurus itu pada Jumat 10 April 2015 malam karena tersinggung disindir bau badan. (Ndy/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya