Anggota DPRD DKI Membela PKL Liar, Ahok Tertawa

Saat pertemuan Syarif dengan PKL liar di Monas, terlihat para PKL memiliki KTP DKI Jakarta. Tapi, menurut Ahok, itu hanya permainan politik

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Mei 2015, 10:44 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2015, 10:44 WIB
Ahok Resmikan Pusat Kuliner Lenggang Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama meresmikan kantin Lenggang Jakarta di kawasan IRTI Monas, Jakarta, Jumat (22/5). Lenggang Jakarta merupakan pusat jajanan PKL yang dikelola pihak swasta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak kawasan Pedagang Kaki Lima (PKL) Lenggang Jakarta diresmikan, gelombang protes kepada Pemprov DKI Jakarta terus berdatangan. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, bahkan mendatangi PKL liar itu dan membela mereka.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertawa. Ahok menilai, sikap anggota dewan tersebut memperlihatkan dia tidak mengerti Peraturan Daerah (Perda).

"Anggota DPRD kan lucu, cabut dong Perdanya yang mengatakan Monas adalah ring 1 nggak boleh jualan. Jadi anggota DPRD ngomong aja itu, Pak Syarif anggota terhormat kayak begitu nggak ngerti Perda," ujar Gubernur yang biasa disapa Ahok, di Balaikota Jakarta, Jumat (29/5/2015).

Saat pertemuan Syarif dengan PKL liar di Monas, terlihat para PKL memiliki KTP DKI Jakarta. Tapi, menurut Ahok, itu hanya permainan politik agar mereka terkesan tidak diperhatikan.

"Itu kan dia baru nambah (buat KTP DKI), itu kan main politik. Yang kedua, kami ada nama binaan PKL, lokbin itu ada nama-namanya loh. Coba yang datang namanya sama nggak? Coba kalau dicek, KTP Madura lebih banyak," lanjut Ahok.

Menurut Ahok, upaya mediasi antara dewan dan para PKL hanya untuk cari muka di hadapan warga. Bahkan, Ahok menilainya sebagai upaya penjegalan dia untuk maju pada pilkada 2017.

"Ini kan lucu. Dia mau sok-sokan dapat nama. Cabut dong, yang ketok palu Perda kan kalian. Bukan zaman saya," pungkas Ahok. (Sun/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya