Liputan6.com, Makassar - Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Profesor Suwarso Hatjoasisto ditemukan meninggal, di kamar Hotel Aston di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar. Kematian sang profesor ditemukan pertama kali oleh petugas hotel Dedi Razak dan rekannya yang merupakan warga domisili Jalan Hertasning Baru, Makassar.
Humas Polrestabes Makassar Kompol Andi Husnaeni mengatakan, dalam peristiwa tersebut tidak ditemukan ada tanda-tanda tindak kekerasan atau penganiayaan.
"Dari hasil pemeriksaan forensik tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yang diketahui beralamat di Jalan Borobodur, Jakarta Pusat tersebut. Jenazah korban juga akan diterbangkan ke Jakarta sesuai permintaan pihak keluarga," kata Husnaeni kepada Liputan6.com, Minggu (14/6/2015).
Husnaeni mengungkapkan, penemuan jenazah ini berawal dari kecurigaan terhadap Suwarso yang cukup lama ditunggu di lobi hotel. Namun tak kunjung juga turun ke lobi.
"Hal itu membuat saksi Dedi, berinisiatif mendatangi kamar korban yang dalam keadaan terkunci. Beberapa menit pintu diketuk, tapi tak ada jawaban dari dalam kamar dan akhirnya Dedi meminta bantuan petugas hotel untuk membuka kamar tersebut," jelas Husnaeni.
Setelah pintu kamar terbuka, kata Husnaeni, Suwarso ditemukan dalam kondisi tergeletak di lantai dan sudah tak bernyawa.
"Jenazah korban setelahnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, untuk dilakukan pemeriksaan guna memastikan penyebab kematian korban," ujar dia.
Serangan Jantung
Usai diperiksa, lanjut Husnaeni, jenazah Suwarso rencananya akan dibawa pihak keluarganya kembali ke Jakarta.
"Setelah divisum, pihak keluarga korban kemudian ingin membawa mayat korban ke Jakarta. Sehingga tim dokter forensik tidak melakukan otopsi, karena pihak keluarga korban tidak menginginkan hal itu," ucap Husnaeni.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Ajun Komisaris Besar Polisi F Barung Mangera. Ia mengatakan, awalnya pihaknya telah menerima laporan penemuan mayat Profesor Suwarso.
"Namun dari hasil pemeriksaan forensik pada tubuh korban, tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan sesuai hasil visum. Sehingga jenazahnya langsung diterbangkan (ke Jakarta)," ucap Barung.
Sementara dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kompol Mauluddin mengatakan, pihaknya tidak melakukan autopsi karena penyebab kematian Suwarso diyakini murni karena penyakit yang dideritanya.
"Sama sekali tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan. Kalau penyebab kematian profesor itu karena serangan jantung," ucap dia.
Mauluddin menambahkan, Suwarso merupakan orang yang juga berkecimpung di bidang kedokteran. Selama ini, sang profesor berstatus Guru Besar Fakultas Kedokteran UI.
"Korban diketahui merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia, dia bergelar profesor atau spesialis bedah di Universitas Indonesia," tandas Mauluddin. (Rmn/Mut)
Guru Besar Kedokteran UI Ditemukan Meninggal di Hotel Makassar
Pihak keluarga menolak jenazah Profesor Suwarso Hatjoasisto diautopsi.
Diperbarui 14 Jun 2015, 15:58 WIBDiterbitkan 14 Jun 2015, 15:58 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Titik Rawan Kecelakaan di Lintas Timur Sumatera Jambi, Pemudik Diminta Waspada
Permintaan THR oleh Ormas, Budaya atau Masalah Hukum?
Misteri Objek Paling Terang dan Terkuat di Alam Semesta Terkuak, Ini Penjelasannya
Top 3: Prediksi Harga Emas Naik Lagi Paling Populer
Top 3 Islami: Jangan Risau Sakit di Akhir Ramadhan, Itu Kabar Gembira Kata Syekh Ali Jaber, Kok Bisa?
Cuaca Hari Ini Rabu 26 Maret 2025: Jabodetabek Diprakirakan Hujan Siang Hari
Terkuak! 4 Zodiak dengan Rasa Dendam yang Tak Terlupakan
Timnas Menang 1-0 dari Bahrain, Prabowo Optimistis Indonesia Masuk Piala Dunia 2026
Tips Jitu Kelola THR Agar Tidak Boncos Jelang Lebaran
Berapa Liter Beras untuk Zakat Fitrah? Simak Panduan Lengkap Beserta Niat dan Doa
Lampaui Solana, Volume Perdagangan Spot XRP Sentuh 50%
Waspada! Modus Penipuan Online Baru Jelang Lebaran