Liputan6.com, Denpasar - Setelah sempat tertunda, jenazah bocah malang Angeline akhirnya dipulangkan ke rumah ibu kandungnya di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk dimakamkan. Pemulangan jenazah dari Denpasar, Bali, itu dilakukan sekitar pukul 13.40 Wita.
Dalam suasana duka, masyarakat Bali berdesakan ingin menyaksikan langsung kepulangan Angeline. Mesk pun jasadnya sudah tersimpan di dalam peti. Ada sekitar 500-an orang yang berkumpul di sana.
Perwakilan keluarga orangtua kandung Angeline, Misyal B Ahmad, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu menemukan Angeline sejak dikabarkan hilang pada 16 Mei 2015. Meski kenyataan pahit harus dihadapi bocah 8 tahun tersebut setelah dia ditemukan terkubur tak bernyawa di samping kandang ayam di rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menemukan Angeline. Yang sudah membantu proses dari awal sampai jenazah Angeline dipulangkan hari ini," kata Misyal di depan Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Selasa (16/6/2015).
Peti Mati
Kepulangan Angeline bukan tanpa aral melintang. Saat itu petugas sempat kesulitan lantaran peti mati untuk jenazah bocah itu belum tersedia.
Dalam kondisi mendesak itu, perwakilan dari Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) berteriak, "Ada uang Rp 1,4 juta tidak? Untuk membayar peti mati," teriak dia kepada warga lainnya. Akhirnya peti pun dibeli dengan uang bantuan dari Ikawangi.
Sementara salawat terus dikumandangkan untuk mengiringi kepergian Angeline. Namun tetap saja ada tangan-tangan 'jahil' pencopet yang beraksi saat itu. (Ndy/Yus)