Menteri Tjahjo Tantang Ahok Tutup Rumah Sakit Penolak Pasien

Dia melihat masih saja ada kasus penolakan pasien, khususnya pemegang BPJS.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Jun 2015, 06:35 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 06:35 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo Beri Pernyataan di Istana Merdeka
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo saat memberi keterangan usai menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/2/2015). Tjahjo memberikan pernyataan seputar pelaksanaan Pilkada secara serentak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyoroti beberapa program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Ultah ke-488 Ibukota. Salah satunya di bidang kesehatan. Dia menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk tegas menutup rumah sakit.

Penutupan rumah sakit ini bukan tanpa alasan. Politisi PDIP itu meminta Ahok tidak segan menutup rumah sakit yang menolak pasien.

"Perlu ada sanksi tegas menutup rumah sakit kalau ada yang menolak warga," kata Tjahjo di DPRD DKI Jakarta, Senin (22/6/2015).

Masalah kesehatan memang menjadi sorotan Tjahjo untuk DKI Jakarta. Meski Ahok sudah membangun rumah sakit tipe D di tingkat kecamatan serta optimalisasi RSUD, nyatanya masih saja ada kasus penolakan pasien, khususnya pemegang BPJS.

"Di bidang kesehatan ini juga penting. Jangan sampai ada satu pun warga DKI Jakarta ditolak rumah sakit," pungkas Tjahjo.

Sebut saja penolakan terhadap pegawai Harian Nasional, Okky, yang ditusuk oleh perampok tidak jauh dari kantornya, Oktober 2014. Lima rumah sakit di Jakarta menolaknya dengan alasan tidak memiliki alat lengkap.

Dia akhirnya ditangani setelah dibawa ke rumah sakit yang keenam, RSPAD Gatot Soebroto. (Bob/Ans)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya