Liputan6.com, Semarang - Pemilik rumah di Jalan Tulus Harapan B 13 A Semarang belum menampakkan diri. Namun, sejumlah persiapan untuk menyambut jenazah Pilot Hercules C-130 Kapten Penerbang Sandy Permana, sudah terlihat di depan rumah mertuanya, Triatmo.
Saat ini, depan rumah sudah dipasangi tenda panjang berwarna kuning hijau. Terlihat sejumlah orang berdatangan. Persiapan penyambutan jenazah diserahkan ke para tetangga, kerabat, dan saudara jauh.
Menurut salah satu teman dekat Sandy, Thomas Sartono, keluarga korban masih berada di Malang karena menunggu kedatangan jenazah di sana.
"Seluruh kerabat di Malang, jadi tidak ada yang menginap di sini," kata Thomas di rumah duka, Rabu (1/7/2015).
Menurut dia, belum ada kepastian kapan jenazah akan tiba di Semarang. Sebab, sebelum dibawa ke Malang, jenazah disemayamkan di Jakarta dari Medan. Oleh karena itu, istri, anak-anak, dan mertua korban masih berada di Malang.
"Belum ada kepastian tiba di sini jam berapa. Diperkirakan ya jam 20.00 WIB, bisa saja mundur," kata Thomas.
Saat ini, tamu terus berdatangan di rumah duka, beberapa ada yang duduk lesehan di ruang tamu sambil melihat tayangan berita di televisi terkait perkembangan tragedi jatuhnya Hercules C-130 di Medan.
Advertisement
Sebelumnya, pesawat Hercules C-130 jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatra Utara, Selasa 30 Juni 2015. Pesawat jatuh karena ada kerusakan mesin tidak lama setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo, Medan. Pilot Kapten Penerbang Sandy Permana sempat menghubungi menara Air Traffic Control (ATC). Petugas menyarankan agar pilot berbalik ke Lanud Suwondo. Saat berusaha berbelok dan kembali ke lanud, pesawat jatuh di pertokoan.
Pihak TNI AU memastikan ada 122 penumpang yang tewas dalam musibah itu.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf menyebutkan, 62 jenazah korban pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, telah diidentifikasi. Sebanyak 39 di antaranya segera dipulangkan ke keluarga masing-masing. (Bob)