Satu Korban Hercules C-130 Dimakamkan di Tangerang

Inspektur Upacara Kolonel Zainal Arifin Pohan mengatakan, almarhum dikenal baik dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 02 Jul 2015, 15:21 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2015, 15:21 WIB
20150701-Keluarga Korban Hercules
Keluarga Letda Agus korban pesawat Hercules histeris saat jenazah tiba di rumah. (Liputan6.com/Taufiqurrahman)

Liputan6.com, Jakarta - Satu korban kecelakaan pesawat Hercules C-130, Letnan Dua Perbekalan Agus Sriyadi, dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

Jenazah Letda Agus dimakamkan sekitar pukul 11.00 WIB. Prosesi pemakaman dilakukan secara militer dengan inspektur upacara Kolonel Zainal Arifin Pohan. Jenazah sebelumnya diberangkatan dari rumah duka di Jalan Bayu Komplek Angkasa, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Saat pemakaman, tampak istri almarhum yang juga anggota TNI, Serma Eka, didampingi kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD, Raka dan Rafa. Sejumlah anggota keluarga, kerabat, dan temannya juga turut mengiringi jenazah dan menghadiri pemakaman tersebut.

Meski diselimuti duka, namun istri dan kedua anak almarhum terlihat tegar saat prosesi pemakaman. Sesekali Serma Eka yang mengenakan kerudung dan baju putih itu mengusap air matanya. Begitu juga kedua anaknya, sembari memegangi foto ayahnya.

Baik dan Disiplin

Inspektur Upacara Kolonel Zainal Arifin Pohan mengatakan, almarhum menumpang pesawat Hercules C-130 dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada 30 Juni 2015 lalu. Rencananya, almarhum menuju Pangkalan Udara (Lanud) Ranai, Kepulauan Riau.

"Di sana almarhum rencananya dalam rangka tugas sebagai Kasubsi Perbekalan di Lanud Ranai," jelas Zainal usai upacara pemakaman, Tangerang, Banten, Kamis (2/7/2015).  

Menurut Zainal, semasa hidupnya almarhum dikenal baik dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. "Sangat baik, dikenal berdisiplin tinggi. Kami sangat kehilangan beliau," pungkas Zainal.

Pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni kemarin sekitar pukul 11.50 WIB. Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo, Medan, sekitar pukul 11.48 WIB.

Pesawat keluaran 1960-an itu hendak menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM), yakni pengiriman logistik.

Burung besi yang dipiloti Kapten Pnb Sandy Permana itu sempat menghubungi menara Air Traffic Control (ATC) 2 menit usai take off dan menginformasikan telah terjadi kerusakan.

Saat itu, pilot Hercules juga meminta return to base (RTB) atau kembali ke Lanud Suwondo. Belum sempat dibalas, ATC sudah kehilangan kontak. Pesawat kemudian diketahui jatuh di Jalan Jamin Ginting. (Rmn/Sun)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya