16 Penerbangan dari Australia Batal Akibat Debu Gunung Raung

Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali membatalkan 16 penerbangan dari Australia akibat‎ debu Gunung Raung.

oleh Dewi Divianta diperbarui 09 Jul 2015, 15:46 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 15:46 WIB
Pesawat milik Batavia Air dengan nomor 7P701, yang mengeluarkan percikan api di Bandara Ngurah Rai, Bali. Sedikitnya 6 penumpang terluka akibat kepanikan dalam insiden tersebut.(Antara)

Liputan6.com, Denpasar - ‎Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali, membatalkan 16 penerbangan dari Australia akibat‎ debu Gunung Raung. Hal itu diungkapkan General Manager Angkasa Pura I Gusti Ngurah Ardita.

"Ada 16 penerbangan dari Australia yang dibatalkan penerbangannya hari ini akibat debu dari Gunung Raung," kata Ardita di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Kamis (9/7/2015).

Ardita mengaku batalnya penerbangan itu diakibatkan oleh erupsi Gunung Raung yang ‎mengganggu penerbangan dari Australia menuju Pulau Bali.

"Ada 8 penerbangan dari maskapai Jetstar dan 8 penerbangan Virgin Air yang di-cancel pada hari ini," ucap dia.

Sementara itu, Gunung Raung saat ini dalam status Siaga II. Kondisi itu tentu saja mengganggu ‎lalu lintas udara beberapa maskapai yang melintas di atas Gunung yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur itu.

Belum Perlu Mengungsi

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyatakan, masyarakat di sekitar ‎kaki Gunung Raung dirasa belum perlu untuk mengungsi. Meski aktivitas gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sudah beberapa waktu terakhir terus meningkat.

Kepala Pusat Data‎ Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Raung masih terus mengeluarkan erupsi. Sifat letusannya strombolian, yang artinya erupsi terus menerus dengan ketinggian sampai 100-400 meter.

Namun, Sutopo meminta masyarakat setempat untuk tidak khawatir, terutama yang berada di Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Jember‎. Sebab, saat ini mereka dinilai belum perlu mengungsi akibat aktivitas Gunung Raung itu.

‎"Sampai sekarang masyarakat belum perlu untuk mengungsi, karena pemukiman yang terdekat dari puncak kawah ada di sekitar 8 kilometer," ujar Sutopo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin 6 Juli 2015. (Ado/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya