BNPB: Gunung Raung 'Meraung', Warga Belum Perlu Mengungsi

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang tidak perlu khawatir. Tetap pada melaksanakan aktivitas sehari-hari," imbuh dia.

oleh Oscar Ferri diperbarui 07 Jul 2015, 02:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2015, 02:00 WIB
Penjelasan BNPB Soal Hambatan Relokasi Korban Sinabung
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyatakan, masyarakat di sekitar ‎kaki Gunung Raung dirasa belum perlu untuk mengungsi. Meski aktivitas gunung bertinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sudah beberapa waktu terakhir "meraung".

Kepala Pusat Data‎ Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, Gunung Raung masih terus mengeluarkan erupsi. Sifat letusannya strombolian, yang artinya erupsi terus menerus dengan ketinggian sampai 100-400 meter.

Namun, Sutopo meminta masyarakat setempat untuk tidak khawatir, terutama yang berada di Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Jember‎. Sebab, saat ini mereka dinilai belum perlu mengungsi akibat aktivitas Gunung Raung itu.
‎
‎"Sampai sekarang masyarakat belum perlu untuk mengungsi, karena pemukiman yang terdekat dari puncak kawah ada di sekitar 8 kilometer," ujar Sutopo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2015).

‎"Nah ini kita sampaikan ke pengurus, intinya masyarakat diimbau agar tetap tenang tidak perlu khawatir. Tetap pada melaksanakan aktivitas sehari-hari," imbuh dia.

Sutopo menjelaskan, sejauh ini BPBD baik Provinsi Jawa Timur maupun 4 kabupaten di sana terus melakukan sejumlah penanganan. Langkah itu sebagai bentuk antisipasi dari akibat erupsi Gunung Raung.‎

"Masker sudah didistribusikan kepada masyarakat, sosialisasi juga terus dilakukan, kemudian posko didirikan dan koordinasi di tingkat daerah bersama TNI, Polri, SKPD, dan relawan sudah dilakukan," jelas Sutopo.

‎Sutopo juga menjelaskan, aktivitas penerbangan juga sampai saat ini masih normal, baik nasional maupun internasional. Kecuali penerbangan dari Australia, ada beberapa yang ditutup akibat erupsi Gunung Raung.

"Tapi penetapan untuk masalah aman atau tidaknya jalur penerbangan ini adalah otoritas dari masing-masing negara. Misalnya, pada tahun 2010 Gunung Bromo juga meletus, tapi semua penerbangan domestik dan internasional semuanya juga tetap normal kecuali Australia," ujar Sutopo. (Ali/Dan)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya