Liputan6.com, Bondowoso - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau pengungsian untuk mengantisipasi dampak luas letusan Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Meski belum ada warga Bondowoso yang mengungsi di posko pengungsian yang terletak di lapangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso.
Khofifah menilai persiapan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Gunung Raung di posko ini telah maksimal, meskipun masih ada yang perlu ditingkatkan.
Kunjungan ini, kata dia, dalam rangka mendorong maksimalnya antisipasi daerah menghadapi bencana terkait meletusnya gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut yang terletak di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember itu.
Advertisement
"Ini dalam rangka antisipasi, dan mungkin ada yang perlu dimaksimalkan terkait langkah-langkah yang harus dikerjakan terkait Gunung Raung ini, seperti dapur umum lapangan yang ternyata mobilnya hanya ada satu dari BNPB," kata Khofifah, Minggu (12/7/2015).
Oleh karena itu, Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) tersebut meminta Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso segera meminta tambahan mobil dapur umum lapangan ke kementerian yang dipimpinnya.
Menurut Khofifah, masing-masing daerah yang masuk kategori rawan bencana, seperti Bondowoso ini mempunyai hak untuk memiliki mobil dapur umum lapangan lebih dari satu.
Pada kesempatan itu, Khofifah juga meminta Satgas PB Bondowoso memasang alarm di setiap titik kawasan rawan bencana. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap bencana jika terjadi sewaktu-waktu.
Khofifah juga mengingatkan Satgas PB Gunung Raung yang dikomandani oleh Letkol (Arh) Sudrajat agar siaga 24 jam untuk mengantisipasi dampak lebih luas dari letusan Gunung Raung. (Bob/Ant)