Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mega Tbk (MEGA) menetapkan pembagian dividen tunai senilai Rp1,05 triliun dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp2,63 triliun atau sekitar 40 persen dari laba. Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 27 Maret 2025.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/4/2025). dividen tunai yang akan dibagikan mencapai Rp89,635198 per saham dan akan didistribusikan kepada pemegang 11,74 miliar saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 17 April 2025.
Adapun sekitar 60 persen dari laba atau Rp1,57 triliun akan dibukukan sebagai laba ditahan dan, sebesar Rp54,08 juta disisihkan sebagai dana cadangan.
Advertisement
Jadwal Pembagian Dividen
- Cum Dividen Pasar Reguler & Negosiasi: 15 April 2025
- Cum Dividen Pasar Tunai: 17 April 2025
- Ex Dividen Pasar Reguler & Negosiasi: 16 April 2025
- Ex Dividen Pasar Tunai: 21 April 2025
- Recording Date (Tanggal Penentuan DPS): 17 April 2025
- Tanggal Pembayaran Dividen: 29 April 2025
Dividen akan didistribusikan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) ke dalam Rekening Dana Nasabah (RDN) masing-masing pemegang saham di perusahaan efek atau bank kustodian.
Bagi pemegang saham yang tidak menggunakan layanan kustodian, pembayaran akan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening pribadi.
Dividen ini akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Pemegang saham badan dalam negeri dibebaskan dari pajak, sedangkan untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri, pengecualian pajak diberikan jika dividen diinvestasikan kembali di dalam negeri.
Pemegang saham asing perlu menyerahkan dokumen P3B untuk tarif pajak yang lebih rendah, atau akan dikenai PPh 26 sebesar 20%.
Kinerja Bank Mega
Pada tahun buku 2024, total aset Bank Mega tercatat mencapai Rp134,92 triliun di akhir tahun, mencerminkan pertumbuhan sebesar 2,17% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan, mencapai Rp91,67 triliun. Peningkatan ini disertai dengan perbaikan rasio dana murah (CASA), yang naik menjadi 30,08% dari posisi sebelumnya di angka 28,83%.
Perbaikan rasio CASA ini didorong oleh kenaikan saldo giro dan tabungan, masing-masing tumbuh sebesar 2,54% menjadi Rp10,38 triliun, dan 9,74% menjadi Rp17,19 triliun.
Advertisement
Penyaluran Kredit
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Mega mencatatkan total kredit sebesar Rp64,65 triliun sepanjang 2024. Penyaluran kredit tetap difokuskan pada segmen korporasi dan kerja sama pembiayaan (joint financing).
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross tetap terjaga di angka 1,69% dan NPL net di 1,22%. Angka NPL gross ini masih berada di bawah rata-rata industri perbankan nasional yang sebesar 2,08% per Desember 2024.
