Guratan Cinta dari Pluto

Para ilmuwan kemudian memberi nama area yang berbentuk hati, Tombaugh Regio untuk mengenang astronom penemu planet ini.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 17 Jul 2015, 00:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2015, 00:00 WIB
Ada Tanda Hati di Permukaan Planet Pluto
Menakjubkan, pada permukaan planet Pluto terdapat "bentuk hati" yang besar

Liputan6.com, Maryland - Dunia gempar saat gambar lambang hati yang NASA (National Aeronautics and Space Administration) sebut sebagai "Love Note" didapati, dari pesawat luar angkasa New Horizons yang berhasil terbang memasuki orbit Pluto.

Guratan berbentuk seperti tanda cinta itu seolah-olah menjadi pertanda kepada Bumi, bahwa Pluto layak untuk didekati dan dijelajahi lebih dekat lagi. Bentuk hati itu disebut-sebut sebagai daerah terang seluas 1.200 mil persegi -- terlihat pada sisi kanan bawah planet.

Potret tersebut diambil dari lensa Long Range Reconnaissance Imager.

Dalam misi yang juga bernama New Horizons, juga didapati potret permukaan planet yang ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada 1930 secara keseluruhan. Selain itu citra kutub utara, selatan, dan garis khatulistiwa Pluto.

Para ilmuwan kemudian memberi nama area yang berbentuk hati, Tombaugh Regio untuk mengenang astronom penemu planet ini.

Pluto Dari Lensa Long Range Reconnaissance Imager . (NASA)

Planet X yang ditemukan oleh Clyde Tombaugh dan diberi nama Pluto oleh Ventia Burney, mempunyai 5 bulan. Yang terbesar adalah Charon, tim New Horizons juga berhasil mendapatkan gambar terbarunya.

Pendaratan bersejarah dan gambar-gambar menakjubkan yang dihasilkan New Horizons tidak lepas dari peran orang-orang di belakang layar. Namun tanpa disadari, misi kali ini adalah misi dengan perempuan terbanyak yang pernah dilakukan NASA sepanjang sejarahnya.

"Saya tidak menghitung apakah ini secara teknis angka terbanyak," kata Fran Bagenal, pakar astrofisika yang telah bekerja di berbagai misi NASA selama 4 dekade. "Karena saya telah bergabung di misi Voyager, Galileo tahun 70-an dan puluhan misi lainnya. Saya hanya bisa bilang banyak sekali perempuan," kata Bagenal kepada TheAtlantic yang dikutip Kamis 16 Juli 2015.

Dari 200 anggota inti tim New Horizons ke Pluto, 25 persennya adalah perempuan. (NASA)

New Horizons telah terbang 9 tahun dan 6 bulan dengan jarak 5 miliar kilometer. Misinya mengambil citra Pluto dan 5 bulannya. Pesawat luar angkasa tanpa awak ini mengirim ke seluruhan data dan citra pada Rabu 15 Juli 2015.

Tim New Horizons ada 200 orang, namun ada ribuan ilmuwan dan insinyur yang telah berkontribusi sejak misi ini diluncurkan 10 tahun lalu. Menurut NASA, 25% dari anggota tim inti ini adalah perempuan. 

Pegunungan Es 

Ternyata Pluto memiliki jajaran pegunungan es yang tingginya kurang lebih sama dengan Pegunungan Rocky di Amerika Utara. Mereka juga menemukan tanda-tanda geologi di Pluto dan bulan Charon.

Dalam misi New Horizons mengambil citra Pluto dan kelima bulannya, pesawat luar angkasa tanpa awak ini mengirim keseluruhan data dan citra pada Rabu 15 Juli 2015.

Kepala misi, John Spencer, kepada wartawan mengatakan bahwa foto close-up terbaru menemukan permukaan dataran yang terbuat, karena beberapa aktivitas geologi--seperti kegiatan gunung berapi--selama 100 juta tahun.

"Kami tidak menemukan bekas tumbukan dalam gambar terbaru ini. Jadi, bisa diartikan, ini adalah permukaan yang relatif baru, katanya seperti dikutip dari BBC.

Gunung Es di Permukaan Pluto, Gambar Tanggal 15-07-2015 (NASA)

John Spencer mengatakan permukaan Pluto yang diselimuti gas metan, karbon monoksida, dan nitrogen relatif tipis, sehingga tidak memungkinkan untuk membentuk sebuah pegunungan. Jadi, gunung-gunung tersebut kemungkinan terbuat dari air yang membeku menjadi es. "Suhu dingin di Pluto cukup kuat untuk menopang sebuah gunung," kata dia.

Nitrogen tipis yang membeku dan zat kimia lain yang berada di puncak gunung es sangat penuh intrik karena nitrogen atmsofer yang dimiliki Pluto sangat lemah, karena itu ia sering "menghilang," kata Spencer. 

Menurut laporan BBC, edisi Kamis 3 Juli, juga ada 4 'noda' hitam di planet selebar 2.300 km tersebut. Setiap 'noda' itu membentang sepanjang 500 kilometer persegi. (Tnt/Rmn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya