Sidak, Menteri Yuddy Terpukau Lihat PNS Jajaran Ahok

Politisi Partai Hanura itu mengaku memiliki alasan memilih mendatangi PNS di bawah kepemimpinan Ahok.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Jul 2015, 13:13 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2015, 13:13 WIB
Respons Pembelaan Ahok Disidak MenPAN-RB Yuddy
Saat ditemui Ahok, Menteri Yuddy langsung seakan-akan tersipu malu. Politisi Hanura itu pun, langsung menjabat tangan Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi menggelar sidak pada hari pertama bekerja pascalibur Lebaran 2015. Sidak digelar untuk memantau para pegawai negeri sipil (PNS) yang bolos.

Sasarannya kantor Balaikota Jakarta, tempat Gubernur Ahok dan jajarannya bekerja. Sesampainya, Menteri Yuddy berdecak kagum melihat tingkat kehadiran para PNS Pemprov DKI Jakarta.

"Tidak benar jika PNS ini rata-rata membolos. Buktinya dari instansi yang saya datangi, sudah ada yang bekerja," kata sang menteri di Balaikota, Jakarta, Rabu (22/7/2015).

"Hanya sebagian kecil saja tidak hadir, itupun karena cuti dan diberikan tugas oleh penjabat pembina kepegawaiannya," imbuh dia.

Politisi Partai Hanura itu mengaku memiliki alasan memilih mendatangi PNS di bawah kepemimpinan Ahok. Menurut dia, ini karena DKI Jakarta merupakan contoh bagi PNS di daerah lain.

"Alhamdulillah DKI ini kan parameter nasional. Kalau di DKI aparaturnya sudah disiplin, insya Allah, mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya," ujar dia.

"Dari BPTSP (Badan Pusat Pelayanan Satu Pintu) DKI saja yang jumlahnya 118 pegawai, yang cuti hanya 4 orang. Selebihnya masuk semua dan pelayanan normal. Bahkan sudah banyak masyarakat yang datang mendapatkan pelayanan perizinan," tutur Yuddy.

Lalu apakah Yuddy sudah melakukan sidak di kantornya sendiri?

"Dari subuh sudah kementerian saya. Saya pun sudah jam 07.30 WIB memeriksa. Totalnya dari 360 pegawai, 118 sedang cuti. Ini bukan bolos ya," ungkap Yuddy.

Yuddy pun meminta DKI Jakarta untuk selalu menjadi contoh bagi pemerintah daerah. Baik dari sisi pelayanannya, maupun aplikasinya.

"Di DKI ini sudah banyak yang online. Ini harus jadi contoh daerah lain. Semua daerah diharapkan bisa responsif seperti DKI sekarang ini, syukur-syukur bisa online semua. Diharapkan jika daerah belum online, kalaupun satu pintu, benar-benar satu pintu. Jangan banyak jendela. Ini bisa merepotkan publik," tandas Yuddy. (Ndy/Mvi)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya