Liputan6.com, Jakarta - Seorang tukang kebun menjumpai koper tak jauh dari lokasi temuan objek diduga MH370 di La Reunion Island, Samudera Hindia. Adakah kaitannya?
Nah, berita mengenai penemuan koper tersebut menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Kamis 30 Juli 2015.
Sementara 4 berita lain, termasuk berita mendalam mengenai fatwa haram MUI terhadap BPJS Kesehatan, turut mencuri perhatian banyak pembaca.
Selengkapnya Top 5 News...
1. Ada Koper Rusak Dekat Puing Pesawat Diduga MH370
Temuan potongan pesawat sepanjang 2 meter di La Reunion Island menerbitkan asa bahwa misteri hilangnya Malaysia Airlines MH370 akan segera terkuak.
Diduga itu adalah bagian sayap pesawat atau flaperon yang letaknya dekat dengan badan pesawat (fuselage) Boeing 777 -- pesawat sejenis yang dipakai dalam penerbangan MH370.
Kurang dari sehari setelah temuan yang menggegerkan itu, muncul foto-foto yang menampilkan seorang pria setempat memegang sebuah koper yang hancur. Lapisan kainnya sobek, hanya menyisakan kerangka.
Situs berita Prancis, Linfo.re melaporkan, seorang tukang kebun menjumpai koper tersebut tak jauh dari lokasi temuan bagian kapal terbang.
Selengkapnya...
2. 'Kado' Fatwa untuk BPJS Kesehatan
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 9 Juni 2015 mengeluarkan fatwa bahwa program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak sesuai syariah Islam. Putusan itu ditetapkan di Pesantren At-Tauhidiyah dalam Sidang Pleno Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia V.
Sidang yang dipimpin Ketua Bidang Fatwa MUI Ma'ruf Amin itu membahas program termasuk modus transaksional yang dilakukan BPJS Kesehatan dari perspektif ekonomi Islam dan fiqh muamalah, dengan merujuk pada Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan beberapa literatur.
"Tampaknya bahwa secara umum program BPJS Kesehatan belum mencerminkan konsep ideal jaminan sosial dalam Islam, terlebih lagi jika dilihat dari hubungan hukum atau akad antarpara pihak," tulis dokumen hasil sidang yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi mui.or.id, Rabu 29 Juli 2015.
Selengkapnya...
3. 30-7-1971: Jet Tempur Tabrak Pesawat Berisi 162 Manusia
Siang itu, kabin pesawat All Nippon Airways (ANA) penerbangan 58 diliputi sukacita. Dari total 155 penumpang yang ada di dalamnya, 125 di antaranya adalah penduduk Fuji, sebuah kota kecil dan sepi di Jepang.
Mereka --yang berasal dari keluarga yang menderita akibat Perang Dunia II dan kehilangan anggota keluarga dalam pertempuran-- baru saja pelesir ke Hokkaido, pulau yang indah di bagian utara Negeri Matahari Terbit.
Sepanjang penerbangan dari Chitose Airport di Sapporo ke Bandara Haneda, Tokyo diwarnai perbincangan seru tentang pengalaman liburan. Sebagian tertidur pulas, kelelahan.
Denn R Carpenter, asal Miami, Amerika Serikat, juga ada di dalam pesawat. Pria 31 tahun itu tinggal di Osaka. "Dua bulan sebelumnya, istrinya, Ruth, pulang ke Florida menunggu kelahiran anak pertama mereka," demikian seperti dikutip dari Chicago Tribune yang terbit 31 Juli 1971.
Selengkapnya...
4. Pesawat Rancangan Habibie R80 Digarap 2016
Purwarupa atau bentuk awal pesawat terbang rancangan mantan Presiden BJ Habibie, Regio Prop 80 (R80) ditargetkan mulai dibuat pada pertengahan 2016. Seperti diungkapkan Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) Ilham Habibie.
"Semoga pertengahan tahun depan sudah tuntas semua (desainnya) sehingga pertengahan tahun depan kami sudah mulai membuat prototipe (purwarupa). Masih lama dari segi desain," ujar putra Habibie itu di Jakarta pada Rabu 30 Juli 2015.
Dia menuturkan, saat ini pihaknya masih dalam tahap pembuatan desain awal R80, yakni pemilihan komponen utama pesawat. Seperti mesin dan sistem pengendalian pesawat.
Pesawat R80 sebelumnya ditargetkan mulai terbang pada 2019. Tetapi karena masalah teknis, Ilham memperkirakan pesawat tersebut baru siap diterbangkan pada 2021.
Selengkapnya...
5. Temuan Pecahan Pesawat Misterius versus 7 Teori Konspirasi MH370
Bagian pesawat misterius tersapu ombak di pesisir La Reunion Island di lepas pantai Afrika, di sebelah timur Madagaskar, di tepian Samudera Hindia. Muncul dugaan itu adalah bagian dari Malaysia Airlines MH370 yang hilang tanpa jejak dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Sabtu 8 Maret 2014.
Badan penyelidik kecelakaan udara sipil Prancis atau Bureau d'Enquetes et d'Analyses pour la securite de l'aviation civile (BEA) masih memeriksa temuan tersebut.
Penyelidikan atas puing pesawat yang ditemukan Rabu 29 Juli 2015 itu bekerja sama dengan pihak berwenang dari Malaysia dan Australia. Namun, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan.
Para ahli penerbangan yang menyaksikan foto-foto potongan pesawat itu menduga, itu adalah bagian sayap pesawat atau flaperon yang letaknya dekat dengan badan pesawat (fuselage).
Fungsi flaperon adalah membantu pilot mengontrol pesawat di tengah penerbangan.
Pihak Malaysia mengaku "hampir yakin" bahwa puing tersebut adalah bagian Boeing 777 yang copot-- jenis pesawat yang sama yang dipakai dalam penerbangan MH370.
Selengkapnya...
(Ans/Mar)
Ada Koper Rusak Dekat Puing Pesawat Diduga MH370 Paling Hits
Berikut Top 5 News edisi Kamis 30 Juli 2015.
diperbarui 31 Jul 2015, 07:27 WIBDiterbitkan 31 Jul 2015, 07:27 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rahasia Mengolah Kikil Agar Tetap Lezat dan Tidak Lengket
Buah Favorit untuk Diet yang Efektif dan Menyenangkan
Ais PKB Sebut OTT Instrumen yang Masih Diperlukan untuk Pemberantasan Korupsi
Profil Paslon Cagub dan Cawagub Sulawesi Barat 2024, Berikut Partai Pengusungnya
Ide Menu Ayam Diet Rumahan yang Mudah dan Menggugah Selera
Trauma Tragedi Banjir Lumpuhkan Pantura, PUPR Bangun Kolam Retensi di Kudus Rp370 Miliar
Sudah Taubat tapi Maksiat Lagi, Apa Allah Bakal Mengampuni? Ini Kata Habib Novel dan UAS
Pihak Tom Lembong Yakin Menang Praperadilan Lawan Kejagung
Profil Paslon Pilgub Sulawesi Tengah 2024, Berikut Riwayat Pendidikannya
Para Astronom Temukan Terowongan Antar Bintang di Konstelasi Centaurus
4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga, Bagaimana dengan Anda?
Inovasi Kejati NTT Lindungi Guru dari Kriminalisasi melalui Program Jaga Guru