26 Tokoh Turut Bidani RI, Jokowi Sebut Wajar NU Garda Terdepan

Menurut Jokowi, NU pun didorong untuk menjadi jembatan peradaban antarbangsa.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Agu 2015, 01:09 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2015, 01:09 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam pembukaan Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015). (muktamarnu.com/anam/MNU)

Liputan6.com, Jombang - Presiden Joko Widodo mengapresiasi ‎tema Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama, yakni 'Meneguhkan Islam Nusantara untuk Membangun Peradaban Indonesia dan Dunia'. Menurut Jokowi, NU pun didorong untuk menjadi jembatan peradaban antarbangsa.

"Saya mendorong NU untuk bisa melakukan kerja sama yang baik untuk kesejahteraan bangsa. Dengan cara itu Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia akan selalu dikenal dan dikenang,"‎ tutur Presiden Jokowi pada acara pembukaan pembukaan Muktamar ke-33 NU di GOR Merdeka Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015) malam.

Jokowi menambahkan, NU adalah organisasi bernaungnya tokoh pendiri Indonesia yang mampu menjaga negara ini. Suatu hal yang wajar bila NU menjadi garda terdepan persatuan bangsa.

"Dengan penuh rasa gembira, saya menyambut Muktamar NU. NU sebagai organisasi yang besar mampu menjaga Indonesia dan tetap menjadi Indonesia," imbuh Presiden.

Jokowi menegaskan bahwa sejarah mencatat 26 tokoh NU turut membidani berdirinya Indonesia. Lantaran itulah, wajar bila NU sebagai penjaga kesatuan bangsa.

"NU wajar kalau menjadi garda terdepan kesatuan dan persatuan bangsa," pungkas Jokowi.

NU menggelar Muktamar ke-33 selama 5 hari. Perhelatan lima tahunan itu direncanakan berlangsung mulai 1-5 Agustus 2015 di Jombang, Jawa Timur. 4 Pondok pesantren pun menjadi saksi sejarah baru perhelatan akbar ini. Pondok pesantren itu adalah Tebuireng, Tambakberas, Darul Ulum, dan Denanyar.

Sekitar 40 sampai 50 ribu orang hadir dalam pertemuan tersebut. Sebanyak 3.500 orang adalah muktamirin atau peserta pemilik suara di Muktamar NU. Sedangkan sisanya adalah muhibbin atau penggembira. (Ans/Vra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya