Asisten Presdir XL Axiata Tewas Dibunuh Sang Kekasih

Dari hasil penyelidikan polisi, Ryan dinyatakan tewas karena dibunuh kekasihnya Andy Kurniawan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 05 Agu 2015, 23:16 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2015, 23:16 WIB
Ilustrasi Pembunuhan Wanita
Ilustrasi Pembunuhan Eno. (Andri Wiranuari/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Nasib Asisten Bisnis Presiden Direktur PT XL Axiata Hairyantira (37) yang menghilang 8 bulan sejak November 2014 akhirnya diketahui. Dari hasil penyelidikan polisi, Ryan dinyatakan tewas karena dibunuh kekasihnya Andy Kurniawan (38).

"Hari ini Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap korban Hairyantira. Di mana korban telah menghilang dari rumahnya dan keluarganya mencari sejak November 2014. April 2015, orang tuanya melaporkan kehilangan secara resmi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/8/2015).

Krishna mengatakan tim penyidik mengonstruksi kronologi hilangnya Ryan dan mengumpulkan keterangan dari keluarga serta teman-teman korban. Langkah itu diambil setelah pihak keluarga membuat laporan orang hilang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya pada 14 April 2015.

Dari keterangan itulah polisi mengantongi nama Andy yang diketahui memiliki hubungan asmara dengan Ryan. Polisi dan keluarga pun mencari identitas Andy dan mendapat informasi bahwa ia pegawai perusahaan alat kesehatan di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat.

"Akhirnya didapat alamat tersangka di Duren Sawit, Jakarta Timur. Dan kami bergerak ke rumahnya," ujar Krishna.

Di rumah Andy, lanjut dia, terparkir mobil Honda Mobilio milik Ryan. Namun Andy berdalih mobil itu ditahannya lantaran Ryan berutang.

Seiring berjalannya penyelidikan, polisi yakin Ryan sengaja dihilangkan. Namun kepolisian belum memiliki bukti yang cukup kuat untuk menjerat Andy dengan status tersangka.

"Namun kami belum bisa membuktikan dia dibunuh karena jenazah belum ditemukan. Awal kecurigaan kita menduga karena menemukan kendaraan milik korban di rumah terduga pelaku. Saat ke rumahnya, dia bilang ke polisi mobil didapat dari korban karena ada urusan bisnis yang harus diselesaikan," jelas Krishna.

Tersangka pun mengaku tidak mengetahui keberadaan Ryan. "Saat ditanya korban di mana, dia tidak tahu," ujar dia.

Kepemilikan Mobil Ryan Diselidiki

Polisi tidak hilang akal. Demi mengungkap fakta-fakta sebenarnya tentang hilangnya ibu 2 anak ini, polisi pun menelusuri data kendaraan korban dan rekam jejak kendaraan itu hingga sampai ke tangan Andy. Dari informasi yang terkumpul, Ryan diketahui membeli mobil di Depok.

"Dan kita mendapati di showroom bahwa pelaku mengajukan surat balik nama dan menyatakan dia punya surat kuasa saat mengambil BPKB mobil korban. Akhirnya kita sita surat itu dan kita coba teliti menggunakan laboratorium forensik," papar Krishna.

Hasil forensik keluar 28 Mei 2015, menyatakan tanda tangan korban bukanlah hasil guratan tangan, melainkan hasil scanning dari komputer. Bukti itulah yang semakin menguatkan dugaan polisi, Andy dalang di balik hilangnya Ryan.

"Dan tanda tangan korban diduga kuat palsu dan tidak identik dengan tanda tangan korban. Dan saat itu juga kita beritahu pihak showroom. Mereka langsung melaporkan pemalsuan dokumen ini pada 5 Juli 2015," imbuh Krishna.

Polisi kemudian memburu Andy atas dugaan pemalsuan dokumen, namun pria berkulit putih ini baru berhasil diringkus pada 9 Juli 2015 di rumahnya.

Ryan Dibunuh di Garut

Selama dibui, polisi terus mencecar Andy dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai hubungannya dengan Ryan dan hilangnya Ryan. Andy berkeras hati tidak mengakui perbuatannya. Polisi pun tidak bisa memaksakan Andy mengakui perbuatannya.

"Akhirnya dengan kesabaran dan pengorbanan, ibu korban rajin mengunjungi tersangka di sel dan tersangka akhirnya mengakui perbuatannya," ujar Krisna.

Kepada ibunda Ryan, Andy mengaku telah menghabisi nyawa janda cantik itu pada akhir Oktober 2014 lalu di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat. Keterangan itu pun diakui Andy di hadapan polisi.

"Pembunuhan dilakukan 30 Oktober 2014 dan ditemukan petugas hotel keesokan harinya pukul 16.00 WIB di sebuah hotel di Kota Garut," jelas Krishna.

Namun, ketika itu jasadnya tanpa identitas sehingga tidak diketahui kalau yang terbunuh adalah Ryan. (Ado/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya