Liputan6.com, Jakarta - Bagai belut, Santoso dan kawanannya belum juga tertangkap polisi. Sejumlah operasi dilakukan untuk menghentikan langkah jaringan teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) itu. Awal pekan ini, Polri kembali melakukan operasi untuk mengejarnya di Poso, Sulawesi Tengah.
Pencarian itu tidak sia-sia. Mereka menemukan sejumlah orang yang diduga kuat anggota kawanan tersebut. Baku tembak pun tak terelakkan. Peluru tajam dimuntahkan dari senjata Polri maupun kelompok itu.
Dor! Satu anggota kawanan tersebut tertembak. Namun, sebuah nyawa juga terenggut dari Polri. Satu anggota Brimob, AKP Anumerta Bryan Theophani tewas tertembak.
Anggota lainnya kelompok Santoso itu berhasil melarikan diri.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengakui ada sejumlah kendala dalam setiap operasi pengejaran teroris terutama di daerah pelosok. Luas daerah operasi dan kondisi alam menjadi salah satu kendala.
"Terlalu luas daerahnya. Kemarin saja dilakukan operasi dan latihan TNI, ribuan orang juga yang ikut serta, belum bisa selesaikan persoalan," kata Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Selain kondisi alam di lokasi, sambung Badrodin, polisi sulit mengontrol warga sekitar yang masuk ke lokasi operasi.
"Di hutan itu kan (orang) bisa dari mana-mana bisa masuk. Kan orang yang mencari kayu ke hutan kan enggak bisa kita kontrol satu-satu," ucap Badrodin.
"Kalau (daerah operasi) kecil saja cuma 10 hektare sudah bisa kita selesaikan dari dulu. Tetapi kan dari ujung ke ujung itu jaraknya 60 kilometer," jelas mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Sebelumnya, AKP Anumerta Bryan Theophani tewas setelah terlibat baku tembak dalam operasi pengejaran jaringan teroris MIT pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Bryan tertembak pada Rabu 19 Agustus 2015 sekitar pukul 14.30 Wita di Poso. Pada saat itu, Bryan yang memimpin 2 regu Brimob tengah mengevakuasi mayat teroris yang diduga bernama Urwah alias Bado. Namun dalam perjalannya, regu Brimob itu dihadang kelompok teroris pimpinan Santoso.
Alhasil, kontak tembak pun terjadi sekitar pukul 16.45 Wita. Posisi korban saat itu hendak menyeberang sungai dan tertembak di rusuk kanan. (Bob/Mut)
Kendala Polri Kejar Kelompok Teroris Santoso
Luas daerah operasi dan kondisi alam menjadi salah satu kendala.
Diperbarui 21 Agu 2015, 14:47 WIBDiterbitkan 21 Agu 2015, 14:47 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pemkot Depok Akan Benahi Transportasi Publik, Jadi Prioritas Utama
Digitalisasi Hantam Pos Denmark: Layanan Pengiriman Surat Dihentikan
Jangan Takut Brain Rot, Lakukan 6 Cara Ini untuk Mencegahnya
Harga Kripto Hari Ini 7 Maret 2025: Bitcoin hingga Solana Lesu, XRP Terkuat
Harga Minyak Menguat Tipis Imbas Ketidakpastian Tarif Trump hingga Kenaikan Produksi OPEC+
Dedi Mulyadi Ingin Hutankan Kawasan Puncak Bogor, Kebun Teh Era Belanda Bakal Tinggal Kenangan?
6 Potret Keluarga Kecil Chicco Jerikho dan Putri Marino, Pernikahannya Genap 7 Tahun
Tips Ampuh Mengatasi Sembelit Selama Bulan Ramadhan, Solusi Sehat untuk Saluran Pencernaan
Barcelona Ancam Rencana Arsenal Datangkan Berlian Slovenia Benjamin Sesko
Kreatif, Seorang Dokter Spesialis Akupuntur di Medan Sulap Limbah Medis Jadi Karya Seni
Fitrah Uang Berapa 2025: Panduan Lengkap Zakat Fitrah Tahun Ini
Sheila Marcia Selektif Ambil Pekerjaan, Pilih Cari Cuan dari Rumah demi Keluarga