Cuaca 45 Derajat Celsius 'Sambut' Jemaah Haji Kloter Pertama

Jemaah haji Indonesia diingatkan menjaga kondisi kesehatan selama menjalani ibadah di Madinah dan Arafah.

oleh Wawan Isab RubiyantoFajar AbroriDian KurniawanReza Efendi diperbarui 22 Agu 2015, 01:33 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2015, 01:33 WIB
Jemaah Haji Indonesia
Kloter pertama jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, Jumat 21 Agustus pukul 13.30 WAS. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Liputan6.com, Madinah - Sebanyak 436 anggota jemaah calon haji Indonesia Kelompok Terbang (Kloter) I Embarkasi Ujungpandang (UPG) atau Makassar, Sulawesi Selatan yang tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA), Kota Madinah, langsung disambut cuaca panas, Jumat 21 Agustus 2015 pukul 13.30 Waktu Arab Saudi (WAS).

Belakangan suhu mencapai 45 derajat Celsius di siang hari. Hal ini lantaran akhir Agustus akan memasuki puncak panas tertinggi di Tanah Suci. Cuaca baru mulai 'bersahabat', biasanya pada akhir September atau awal Oktober.

Saat penyambutan kloter pertama, Konsuler Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Dharmakitri Syaelendra Putra mengingatkan agar jemaah menjaga kondisi kesehatan selama menjalani ibadah di Madinah dan Arafah.

"Untuk para jemaah yang baru tiba, pesan saya agar tekun beribadah dan jangan lupa untuk menjaga kesehatan, karena cuaca di Madinah cukup panas sekitar 45 derajat (Celsius) dan pada malam hari bisa mencapai 38 derajat. Kondisi panas ini harus betul-betul disikapi dengan banyak istirahat," ucap Dharmakitri.

Agar tidak jatuh sakit, para calon haji pun disarankan menghemat tenaga saat beraktivitas. Ada baiknya jemaah selalu siap membawa handuk basah untuk menyeka wajah dan tubuh sehingga kulit tetap mendapatkan oksigen dan menjaga tubuh tetap stabil.

Jemaah juga sebaiknya membawa botol semprot kecil yang bisa diisi air zamzam. Botol semprot ini sangat membantu terutama di tengah teriknya Tanah Suci.

Molor Akibat Visa

Sebelumnya, pesawat Garuda yang membawa kloter pertama jemaah calon haji Indonesia mendarat di Bandara AMMA, Madinah. Namun kedatangan rombongan terlambat kurang lebih 1 jam 40 menit akibat visa 75 anggota jemaah belum diproses.

Dengan mengenakan seragam berwarna hijau bercorak batik hijau ungu, penumpang kloter I yang berasal dari Embarkasi Ujungpandang/Makassar (UPG) keluar dari ruang I pemeriksaan imigrasi bandara di Gate 3 dengan wajah semringah dan cerah.

Petugas membantu jemaah haji Indonesia keluar Bandara AMMA, Madinah menuju bus ke lokasi pemondokan di dekat Masjid Nabawi. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Mereka disambut petugas haji dengan pakaian khusus rompi hitam dan seragam putih dengan tulisan Petugas Haji Indonesia 2015.

Setelah keluar bandara mereka dibawa ke bus-bus penjemputan yang telah tersedia persis di depan bandara yang jaraknya sekitar 5 meter dari pintu keluar, sehingga jemaah tidak terlalu kepanasan.

"Alhamdulillah tiba dengan selamat, tadi kami terbang selama 12 jam dari Makassar," ujar Muniati jemaah asal Makassar.

Pantauan Liputan6.com di lapangan, petugas haji menyambut dengan ramah dan sebagian membawakan barang bawaan jemaah untuk diantar ke bus-bus yang telah menunggu membawa menuju ke hotel tempat pemondokan di dekat Masjid Nabawi.

Kedatangan mereka disambut Konjen RI di Jeddah, Darmakirti; Kuasa Usaha Indonesia di Madinah, Sunarko; dan Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah, Nurul Badrutamam.

Berdasarkan informasi dari Embarkasi Makassar, Kasie Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Daker Bandara Jeddah-Madinah, Edayanti Dasril Munir menjelaskan, total jemaah yang seharusnya diberangkatkan berjumlah 455 penumpang, dengan pesawat Garuda Boeing 747-400 akan mengalami open seat sebanyak 19 kursi. Dengan demikian, jumlah penumpang menjadi sebanyak 436 penumpang.

Dia berharap 75 anggota jemaah yang tertunda keberangkatannya itu bisa kembali diberangkatkan pada penerbangan kedua besok. Sedangkan 10 kloter lainnya yang diberangkatkan tidak ada masalah penundaan pemberangkatan.

Pemberangkatan di Beberapa Embarkasi

Sementara itu pihak Embarkasi Solo, Jawa Tengah melepas keberangkatan kloter pertama jemaah calon haji asal Kabupaten Cilacap. Jumlah jemaah haji yang diberangkatkan melalui Bandara Adi Soemarmo menuju Tanah Suci pada kloter perdana ini mencapai 360 orang.

Pantauan Liputan6.com, ratusan ratusan calon haji asal Kabupaten Cilacap telah berkumpul di Gedung Muzdalifah untuk mengikuti proses upacara pelepasan. Rencana awal upacara pelepasan dimulai pada Jumat 21 Agustus 2015 sekitar pukul 07.00 WIB, namun akhirnya molor hingga pukul 08.00 WIB.

Rombongan calon haji kloter pertama diberangkatkan dari Embarkasi Solo, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Prosesi upacara pelepasan calon haji itu selain dihadiri para petinggi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, ternyata juga dihadiri oleh para anggota DPR Komisi VIII. Hanya saja, Gubernur Ganjar Pranowo yang sejak awal direncanakan hadir untuk melepas pemberangkatan haji kloter pertama batal hadir dan diwakili oleh Plh Sekda Provinsi Jawa Tengah, Joko Sutrisno.

Visa Belum Keluar

Sementara, 7 calon haji asal Sumatera Utara yang masuk dalam kloter pertama embarkasi Medan panik setelah visa perjalanan haji mereka ke Tanah Suci belum dikeluarkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Para calon haji ini berharap berangkat haji meskipun harus dipindahkan ke kloter yang lain.

Ke-7 calon haji yang belum mendapat visa perjalanan haji ini berasal dari Kota Medan dan Kabupaten Labuhan Batu. Mereka masuk dalam daftar kloter pertama embarkasi Medan yang rencananya akan berangkat dari bandara Kualanamu, Deliserdang.

Panitia Penyelenggara Haji Embarkasi Medan Bahrum Saleh mengatakan, terkait ke-7 calon haji yang gagal berangkat tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah agar visa perjalanan mereka segera diselesaikan. Rencananya, ke-7 calon haji itu akan dipindahkan keberangkatannya ke kloter kedua.

Bahrum juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memberangkatkan kloter pertama calon haji sebanyak 384 orang yang berasal dari Kota Medan dan Kabupaten Labuhan Batu melalui Bandara Kualanamu Jumat 21 Agustus 2015 sekitar pukul 16.45 WIB. Para calon haji dilepas oleh Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan sejumlah unsur Muspida lainnya.

Calon Haji Tertua

Sementara di Jawa Timur, sebanyak 41‎9 calon haji kloter pertama dilepas Gubernur Jawa Timur Soekarwo dari halaman Asrama Haji Sukolilo, Kota Surabaya.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo melepas jemaah calon haji kloter I Jatim di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan bahwa ‎jemaah calon haji pertama berasal dari Magetan dan Surabaya. Jumlahnya 28.676 orang, sebanyak 27.323 orang dari Jawa Timur, 521 orang dari Nusa Tenggara Timur (NTT), dan 512 orang dari Bali.

"Kloter pertama diberangkatkan melalui pesawat Boeing 747 Saudi Airlines," tutur Pakde Karwo, Jumat 21 Agustus 2015.

Pakde Karwo menambahkan bahwa di kloter pertama ini, jemaah calon haji tertua, umur 86 tahun, bernama Mahfud Effendi dari Surabaya, termuda Camelia 23 tahun, juga dari Surabaya.

Ia juga berpesan agar jemaah haji Indonesia selalu menjaga kebersamaan dengan calon haji lainnya, serta menjaga kesabaran. "Terutama meluruskan niat karena ibadah haji adalah panggilan Allah."

"Saya titip, agar para jemaah calon haji ikut mendoakan kondisi Jatim selalu makmur. Dan tidak lupa, tetap membawa budaya Indonesia yang santun selama berada di Tanah Suci, serta saling menolong antar sesama," pungkas Pakde Karwo. (Ans/Nda)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya