Jokowi Cairkan Ganti Rugi Korban Lapindo Paling Telat September

Pemerintah telah menyiapkan dana talangan dari APBN sebesar Rp 767 miliar.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 25 Agu 2015, 15:08 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2015, 15:08 WIB
Jokowi JK Kunjungi Lapindo - Liputan6 Malam
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Usai membuka Munas Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Surabaya, Jawa Timur, Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja ke tanggul titik 25, Kecamatan Porong, Sidoarjo.‎ Didamping Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Jokowi bertemu warga yang terdampak lumpur Lapindo. ‎

‎Pantauan Liputan6.com, Jokowi yang datang bersama Ibu Negara Iriana langsung disambut raturan warga Porong. Mereka berebut bersalaman dengan orang nomor satu di Indonesia itu.

Dalam kunjungannya itu, Jokowi berjanji akan menyelesaikan proses ganti rugi terhadap seluruh korban luapan lumpur PT Lapindo Brantas. Pembayaran ganti rugi paling lambat September 2015 akhir.‎

"Sekarang uangnya sudah siap, alhamdulillah, disyukuri ya," ujar Jokowi kepada warga disaksikan Gubernur Jatim Soekarwo, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan Kepala Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Sunarso, Selasa (25/8/2015).

Pemerintah, kata Jokowi, telah menyiapkan dana talangan dari APBN sebesar Rp 767 miliar. Tahap pertama pembayaran sudah dilakukan beberapa waktu lalu dengan nilai realisasi Rp 155 miliar. Sedangkan tahap kedua, direncanakan dalam waktu dekat dengan besaran dana Rp 164 miliar.

"Saya itu sampaikan ke Menteri PU dan Kepala BPLS untuk segera. Jangan ditunda-tunda, jangan menghambat tapi harus dicek satu per satu," kata Jokowi disambut gembira warga.

Jokowi mengaku kerap bertemu perwakilan korban yang meminta proses ganti rugi segera diselesaikan pemerintah. Namun dia mengatakan proses ganti rugi terhadap warga mengalami keterlambatan karena dana tersebut perlu mendapat persetujuan DPR.

"Uang yang sangat besar, oleh sebab itu saya belum berani menyatakan kesanggupan, karena perlu ada persetujuan dari DPR, karena uang APBN tapi itu tidak mudah," terang dia.

Jokowi berpesan bila pemerintah sudah mencairkan, dana tersebut sebaiknya digunakan untuk hal bersifat produktif seperti membeli rumah, lahan baru, atau untuk keperluan usaha. Para korban diminta tidak menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang konsumtif.

"Karena biasanya kalau yang namanya pegang uang banyak itu pada bingung," ucap Jokowi yang diiringi tepuk tangan warga.

Usai bertemu warga, Jokowi langsung bertolak menuju ke Trenggalek, Jawa Timur, untuk membagikan 'Kartu Sakti" kepada warga di sana.

Dalam perjalanan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat membagikan buku dan peralatan tulis kepada siswa SMA dan SD yang dilewati mobil berpelat RI 1 itu. (Ali/Yus)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya