Liputan6.com, Jakarta - Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yenti Ganarsih kurang puas dengan pengetahuan calon pimpinan (capim) terkait tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dia meminta para kandidat untuk mendalami soal pencucian uang.
"Belum, belum ada yang memuaskan. Malah menghindari takut ditanya pencucian uang," kata Yenti, di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Menurut dia, TPPU sangat penting untuk ditanyakan dan dipahami. Sebab, TPPU biasa mengikuti tindak pidana korupsi.
"Makanya ini penting TPPU jangan orang dipenjara tapi bisnisnya jalannya terus. Rakyatnya menderita karena uangnya disembunyikan," tambah Yenti.
Pakar pencucian uang dari Universitas Trisakti ini menuturkan, bila para capim serius ingin memimpin KPK, maka pemahaman akan TPPU harus ditingkatkan. Selama proses wawancara tahap akhir yang sudah berlangsung 2 hari, kandidat cenderung memberi jawaban yang lucu ketika diberikan pertanyaan pencucian uang.
"Ini kan seleksi mereka juga sudah menyiapkan untuk seleksi itu. Ya kalau dia serius pelajari dong apalagi hobinya membaca. Dari psikologis kita sudah membaca kalau dia enggak serius. Waduh ini kok jadi kocak-kocak gini kan," ujar Yenti.
Yenti juga mengatakan kandidat yang bukan lulusan hukum, tidak ‎bisa menjadikan hal tersebut sebagai alasan. Dia menginginkan pimpinan yang baru, tidak hanya menangkap koruptor kakap, melainkan mengejar TPPU si pelaku.
"KPK harus secerdas itu, seberani itu, memang ini profesionalitasnya, integritasnya dikejar. Misalnya KPK melacak korupsi mindset harus melacak TPPU sekalian," tandas Yenti.
Pansel KPK hari ini kembali melakukan wawancara tahap a‎khir. Ada 5 kandidat yang akan diproses hari ini. Berikut jadwalnya:
‎1. Saut Situmorang, pukul 08.00-09.00 WIB.
2. Sri Harijati P, pukul 09.15-10.15 WIB.
3. Sujanarko, pukul 10.30-11.30 WIB.
4. Surya Tjandra, pukul 11.45-12.45 WIB.
5. Yotje Mende, pukul 13.45-14.45 WIB‎. (Bob/Rmn)
Pemahaman Pencucian Uang Capim KPK Belum Puaskan Pansel KPK
TPPU sangat penting untuk ditanyakan dan dipahami.
diperbarui 26 Agu 2015, 06:58 WIBDiterbitkan 26 Agu 2015, 06:58 WIB
Pansel KPK mewawancarai calon pimpinan KPK, Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji pada wawancara tahap akhir di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2015). Hari ini, 7 orang capim menghadapi wawancara tahap akhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit
Cara Membuat Asinan Rambutan yang Segar dan Lezat
KPU RI Sebut Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Tak Sampai 70 Persen
80 Petugas Pencatatan Stok Karbon Mangrove Jalani Pelatihan di Yogyakarta
Komite Wasit PSSI Komentari Performa Wasit di Liga 1 dan 2: Sebut Sudah Ada Peningkatan
Link Nonton Wolf Warrior (2015) di Vidio, Film Aksi Mandarin yang Dibintangi Sutradara Wu Jing
Mengenal Raja Hujan Meteor Geminid dan Tempat Asalnya
350 Meme Quote Lucu dan Inspiratif untuk Berbagai Situasi