2 Korban Penembakan TNI Disemayamkan di Katedral Timika

Kedua jenazah yang diduga korban penembakan anggota TNI di Timika, Papua itu belum diketahui kapan akan dimakamkan.

oleh Katharina Janur diperbarui 28 Agu 2015, 19:27 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 19:27 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Timika - 2 Jenazah korban penembakan di Timika yang diduga dilakukan oleh anggota TNI, saat ini disemayamkan di Gereja Katholik Koprapoka, Timika, Papua. Kedua jasad itu atas nama Herman Mairimau dan Yulianus Okoare.

"Kedua jenazah itu belum diketahui kapan akan dimakamkan. Keluarga korban masih menunggu kedatangan Pangdam Cenderawasih yang dijadwalkan akan tiba esok hari (Sabtu 29 Agustus 2015) di Timika," ucap salah satu pastor di Katedral Timika, Amandus Rahadet Pr, Jumat (28/8/2015).

Sementara 3 orang lainnya saat ini dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Timika. Salah satu korban bernama Martinus Afukafi, keadaanya kritis dan berada di Unit Gawat Darurat (UGD) RSMM. Sedangkan 2 orang, Martinus Imaputa, dan Tomas Apoka.

"Semua korban kena luka tembak yang diduga dilakukan oleh 2 anggota TNI," jelas Amandus

Amandus menjelaskan, kejadian penembakan terjadi pada acara pukul Tifa yang biasa dilakukan warga setempat. Saat itu ada warga asli Mimika yang baru menyandang gelar doktor.

"Kejadian malam (Kamis 27 Agustus 2015), saat ada syukuran pukul Tifa untuk Leo di Gereja Koprapoka. Kedua anggota TNI masuk ke dalam acara tersebut dan membuat onar. Anak muda Katolik yang sempat berjaga di lokasi syukuran sempat memukul keduanya, lalu tak lama berselang dua anggota TNI itu kembali dengan membawa senjata laras panjang dan menembak warga yang berada di acara pukul tifa itu," papar Amandus.

Sementara itu, Danrem 174/Anim Ti Waninggap Brigjen TNI Supartodi menyatakan, anak buahnya menembak warga sipil di Timika, karena membela diri. Tindakan itu terpaksa dilakukan karena anak buahnya dikeroyok masyarakat setempat.

"Menurut informasi yang saya terima, anggota (TNI) ini menembak sebanyak 2-3 kali dan mengenai warga," kata Supartodi ketika dihubungi lewat telepon selulernya, Jumat 28 Agustus 2015.

Menurut Supartodi, senjata yang dipegangnya nyaris dirampas warga saat pengeroyokan terjadi. (Ans/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya