Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Kabupaten Yalimo menggelontorkan dana Rp 2 miliar dalam anggaran belanja tambahan (ABT) 2015. Dana ini diberikan kepada korban longsor di beberapa titik yang melanda kabupaten itu.
Ketua II DPRD Kabupaten Yalimo, Lakius Peyon mengatakan dana tersebut digunakan untuk meringankan beban keluarga korban longsor. "Tidak disebutkan per satu orang korban mendapatkan dana berapa. Tetapi dana tersebut telah dianggarkan dan nilainya Rp 2 miliar," kata Lakius di Jayapura, Jumat 4 September 2015.
Sejumlah titik di Kabupaten Yalimo dilanda longsor pada pertengahan Agustus hingga 2 September lalu. Data dari DPRD setempat menyebut, 12 orang masih dinyatakan hilang akibat bencana ini, 2 orang lainnya yakni anak-anak telah ditemukan.
Advertisement
Korban longsor terbanyak adalah 8 orang yang merupakan karyawan di PT Papua Abadi Bersatu yang saat itu sedang mengerjakan proyek jalan di sekitar Kali Leg, Distrik Apilapsili.
Longsor juga melanda Distrik Abinaho dan dua orang anak menjadi korban dalam bencana tersebut, namun keduanya ditemukan meninggal dunia. Sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang di Distik Benawa yang berbatasan langsung dengan Jayapura.
Tak Serius
Lakius menuding kontraktor yang melakukan pengerjaan Jalan Elelim - Distrik Apolapsili tak bekerja serius dan mendesak kepada pemerintah mengganti kontraktor tersebut. Masyarakat juga mengkliam bahwa proyek pengerjaan ini yang menjadi pemicu korban longsor.
Proyek pengerjaan ini dilakukan sejak 2010 hingga 2015 yang menghabiskan dana sekitar Rp 20 miliar. Padahal proyek pengerjaan tersebut hanya 2 km.
"Ini kan tidak masuk akal. Setiap kali kami juga mendesak pemerintah untuk mengganti kontraktor yang mengerjakan proyek ini, tapi tak ada jawaban. Seharusnya pengerjaan jalan itu bisa terselesaikan 1-2 tahun saja tak lebih dari itu, ini kan berarti proyek tak serius. Jika proyek jalan ini diselesaikan cepat, pasti tak ada juga korban longsor,” beber Lakius. (Ali/Nda)