Liputan6.com, Jakarta - Jumat 4 September malam sekitar pukul 11.00 WIB, Yoshimi Nishimura turun dari lantai 10 Tower Montreal Apartemen Casa Grande, Kasablanka, Kuningan, Jakarta Selatan. Dia berjalan menuju lobi depan apartemen.
Wanita 28 tahun itu mengeluhkan kunci pintu kamarnya yang rusak kepada seorang satpam yang sedang berjaga malam itu, Nursalim. Lalu dari rekaman CCTV, terlihat Yoshimi bersama Nursalim berjalan menuju lift.
"Korban tidak ada curiga, dia sudah beberapa kali ketemu pelaku. Dia minta tolong pelaku betulin kunci kamarnya yang rusak. Padahal, yang merusak ya pelaku itu sendiri dengan potongan kertas yang disumpal ke dalam lubang kunci," ujar Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Pintu kamar pun terbuka. Tanpa rasa curiga sedikit pun, Yoshimi mempersilakan Nursalim masuk ke apartemennya. Warga Negara Jepang itu masuk ke dalam kamar mengambil sesuatu, mungkin sejumlah uang sebagai tanda terima kasih.
Pucuk di cinta ulam pun tiba. Nursalim yang sejak lama mengincar harta benda perempuan nahas ini pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk melancarkan rencana jahatnya.
"Setelah di dalam apartemen, korban masuk ke kamar, pelaku di ruang tengah. Pelaku kemudian mematikan lampu apartemen korban, dan mulai melakukan perampokan," kata Eko.
Yoshimi pun keluar kamar dan hendak mencari tombol lampu. Kecurigaan Yoshimi muncul, saat Nursalim yang tadi berada di ruang tengan tiba-tiba menghilang.
"Lalu pelaku ketahuan berniat merampok oleh korban dan korban melakukan perlawanan," jelas Eko.
Pada saat lampu dimatikan, Nursalim gelap mata. Ia berusaha menghentikan perlawanan Yoshimi dengan membenturkan kepala perempuan itu ke lantai. Darah mengalir dari kepala Yoshimi, hingga perempuan berambut hitam itu terkulai lemas, tapi dia masih berusaha melawan dan meminta pertolongan.
"Kepala korban dibenturkan ke lantai hingga berdarah. Posisinya pelaku di atas kasur, tubuh korban setengah di bawah lantai. Ini menurut pengakuan sementara pelaku. Ia mencekik dengan posisi seperti itu," beber Eko.
Selesai membunuh, Mursalim memindahkan tubuh Yoshimi ke atas ranjang dan melucuti pakaiannya. Ia membersihkan darah Yoshimi yang mengalir dengan pakaian perempuan asal Negeri Sakura itu. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 00.30 WIB, Sabtu 5 September dini hari.
"Pelaku mengaku melepas baju dan celana korban untuk membersihkan korban dari darah," pungkas Eko. (Rmn/Sun)