Perintah Jokowi ke Mendes Usai Pantau Desa-Desa di Karawang

Penyaluran dana desa ditujukan untuk membangun infrastruktur desa, berupa jalan desa dan irigasi desa.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 27 Sep 2015, 19:50 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2015, 19:50 WIB
Jokowi Hadiri Panen Raya di Indramayu
Presiden Joko Widodo berdialog dengan petani setempat saat menghadiri panen raya di Desa Kedokan Gabus, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, Rabu (18/3/2015). (Rumgrapres/Agus Suparto)

Liputan6.com, Karawang - Usai meninjau panen raya padi varietas baru IPB 3S dan IPB 4S di Desa Cikarang, Kecamatan Cimalaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kunjungannya ke Desa Pulo Kalapa, Kecamatan Lemah Abang.

Di Desa Pulo Kalapa, Jokowi mengecek hasil pembangunan saluran irigasi yang dibangun dari pemanfaatan dana desa dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, penyaluran dana desa yang dilakukan kementeriannya memang ditujukan untuk membangun infrastruktur desa, berupa jalan desa dan irigasi desa.

"Dengan adanya pembangunan yang sifatnya padat karya itu bisa menggerakkan ekonomi pedesaan dan bisa menyerap tenaga kerja," ujar Marwan di sela-sela kunjungannya bersama Presiden Jokowi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (27/9/2015).

Marwan mengatakan, dalam kunjungannya ke Desa Pulo Kalapa, Presiden Jokowi mengaku puas melihat penyaluran dana desa yang dimanfaatkan warga untuk pembangunan saluran irigasi. Presiden pun meminta agar penyaluran dana desa terus digiatkan.

"Desa-desa se-Indonesia harus dikembangkan. Pembangunan infrastrukturnya melalui dana desa, karena dana desa terbukti bisa menyerap tenaga kerja dan bisa menggerakkan ekonomi pedesaan," ucap Marwan.

Menurut Marwan, dana desa juga bisa memperkuat dan menggairahkan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Dengan adanya dana desa, perekonomian desa-desa akan lebih bergerak dan masyarakatnya menjadi bergairah.

"Dana desa bisa menyerap tenaga kerja dan bisa menampung PHK," pungkas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. (Rmn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya