Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyatakan, tertembaknya 2 anggota polisi oleh anggota Paskhas TNI AU di Bandara Sentani, Jayapura, Papua akibat kesalahpahaman. Kondisi di lokasi sudah kondusif dan tidak ada aksi balas dendam atau pun kerusuhan.
"Terkait yang di Papua itu memang ada kesalahpahaman antara anggota Polsek di Bandara Sentani dengan anggota Paskhas TNI AU. Pagi sudah dibicarakan dengan Pangdam dan Danlanud nya, ini sudah bisa diselesaikan. Saya pikir tidak ada serangan balik," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Badrodin menjelaskan, penembakan itu terjadi pada malam hari. Biasanya, ketika terjadi insiden kerusuhan, lampu otomatis dipadamkan di sekitar lokasi. Sementara, 2 polisi saat itu tengah mengenakan seragam tapi dibalut jaket.
"Mereka berseragam, tapi karena mereka jaga saat malam jadi mereka itu pakai jaket. Begini, itu sudah dibicarakan kan ini malam hari. Ya orang bisa mengatakan ini polisi ini bukan, apalagi suasana gelap, biasanya kalau terjadi yang emergency itu dimatikan lampu-lampu," tutur dia.
Kendati, kata Badrodin, segala kemungkinan akan didalami. Untuk itu, pihaknya akan mengirim Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno untuk menyelidiki penembakan ini. Yang jelas, semua fakta akan digali dan didalaminya, termasuk seperti apa kepentingan 2 anggotanya berada di lokasi.
"Apakah kondisinya begitu? Ini yang harus kita pelajari. Membubarkan massa atau tidak, atau hanya 2 orang yang ngecek TKP (tempat kejadian perkara). Karena 2 orang membubarkan massa itu kayaknya enggak bisa juga, itu yang harus kita cek," tutup Badrodin.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Dwi Badarmanto sebelumnya mengatakan, peristiwa itu berawal dari kedatangan sekitar belasan pemuda yang mabuk dan mengamuk di area Bandara Sentani.
Namun saat hendak menghalau kelompok pemuda yang akan masuk ke bandara, seorang Paskhas yang berjaga di lokasi melihat ada orang yang membawa senjata api. "Awalnya, anggota kami mengira kalau yang bawa senjata api adalah bagian dari kelompok pemuda yang mabuk. Jadi untuk mencegah hal buruk terjadi, anggota langsung mengambil tindakan dengan menembak," jelas Dwi.
Menurut Dwi, saat ini TNI dan Kepolisian setempat tengah menyelidiki kehadiran polisi di tengah pemuda yang mabuk itu.
"Nah, ini dalam tahap penyidikan. Apakah karena ada ramai-ramai langsung menuju ke situ. Untuk apa di situ?" kata Dwi. (Rmn/Mut)
Kapolri: Tak Ada Serangan Balik Polisi ke Paskhas di Papua
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menyatakan, tertembaknya 2 polisi oleh anggota Paskhas TNI AU di Papua akibat salah paham.
Diperbarui 02 Okt 2015, 15:32 WIBDiterbitkan 02 Okt 2015, 15:32 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Chery Tiggo 8 PHEV Sudah Bisa Dipesan dengan Harga Estimasi Rp 600 Juta
Saran keuangan Paling Buruk yang Tersebar di Media Sosial, Ini Dia!
Trump dan Kripto di Mata Warga Australia
Munggahan Seru Menjelang Ramadan di Curug Sanghyang Taraje Garut
Timnas Indonesia Kolaborasi dengan TikTok, Hadirkan Tayangan Unik Skuad Garuda
3 Resep Soto Tauto Khas Pekalongan yang Dibuat ala Rumahan
BPOM Sita 91 Merek Kosmetik Ilegal Senilai Rp31,7 M Jelang Ramadhan 2025, Banyak yang Viral di Medsos
BEI Catat 2 Obligasi dan 1 Sukuk Selama 17-21 Februari 2025
23 Februari 1945: Momen Bersejarah Pengibaran Bendera AS di Iwo Jima
Resep Acar Timun: Cara Membuat Hidangan Pendamping Segar dan Renyah
Hasil LaLiga Spanyol Las Palmas vs Barcelona: Menang 2-0, Blaugrana Balik Kuasai Puncak Klasemen
Doa Rasulullah yang Membuatmu Tak Lagi Takut Mati, Kematian Adalah Rahmat Kata Gus Baha