Liputan6.com, Pekanbaru - Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Riau, mengungkap jaringan prostitusi online. Dari kasus ini, petugas menahan seorang muncikari berinisial DN.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Bimo Aryanto, menyebutkan DN merupakan pemain lama di Pekanbaru. "Sudah 2 tahun DN menjalani profesi tersebut," kata Bimo di Pekanbaru, Senin (5/10/2015).
Bimo mengatakan, DN dibekuk Tim Ospnal Polresta Pekanbaru pada Sabtu 3 Oktober 2015. Pengungkapan kasus ini berawal dari penelusuran polisi terkait maraknya prostitusi online di Pekanbaru.
"Pelaku diringkus di salah satu hotel di Kota Pekanbaru," ujar dia.
Hasil pemeriksaan, DN menyalurkan wanita di bawah umur dan mahasiswi ke beberapa tempat hiburan malam. Bahkan beberapa di antaranya dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di beberapa lokasi di Pekanbaru.
Dalam usaha haramnya, DN disebut bisa mengantongi Rp 2,5 juta hingga Rp 8 juta dari setiap kencan wanita yang disalurkan. Pangsa pasarnya adalah kalangan menengah atas yang suka nongkrong di beberapa tempat hiburan malam.
"Kepada penyidik, DN mengaku mempekerjakan sekitar 100 wanita yang dijadikan sebagai wanita penghibur dan PSK. Rata-rata wanita yang dipekerjakan adalah mahasiswi perguruan tinggi di Pekanbaru," jelas Bimo.
Masih kata Bimo, modus yang digunakan DN adalah menawarkan jasa kencan kepada pelanggan menggunakan sosial media seperti Whatsapp dan Blackberry Messanger. Pelaku mengirimkan foto-foto wanita kepada calon pelanggan, dan kemudian pelanggan bisa memilih wanita yang diajak kencan.
"Ketika pelanggan telah memilih wanita yang rata-rata berusia 20-25 tahun tersebut, DN bernegosiasi tarif yang akan diterapkan," papar dia.
Hingga kini DN masih menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga berencana memanggil wanita yang dipekerjakan oleh DN. "Saat ini baru tiga yang kita periksa," ujar Bimo.
Selama dua tahun menjalankan prostitusi onlinenya, DN tidak hanya menjalankan operasinya di Pekanbaru, tapi juga bersedia memenuhi panggilan pelanggannya di Jakarta dan Batam.
"Atas perbuatannya, DN dijerat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Pasal 12 Tentang Perdagangan Manusia dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara," pungkas Bimo. (Sun/Yus)
Jaringan Prostitusi Online Mahasiswi Dibongkar
Rata-rata wanita yang dipekerjakan adalah mahasiswi perguruan tinggi di Pekanbaru.
diperbarui 05 Okt 2015, 18:07 WIBDiterbitkan 05 Okt 2015, 18:07 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ketika Gus Miek dan Gus Dur Resah Masa Depan NU, Kisah Pertemuan Dua Wali
OC Kaligis Diperiksa, Sebut Pengacara Ronald Tannur Terkenal Urus Perkara
KAI Daop 9 Jember Pastikan Pilkada 2024 Tidak Ganggu Operasional Kereta Api
Ini Kunci Mendapat Kemuliaan dan Rezeki Lancar Tak Terduga Menurut Syekh Ali Jaber
Polisi Gelar Perkara Truk Tronton Maut di Slipi pada Kamis 28 November 2024
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil