Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pemuda yang mengaku simpatisan pendukung klub sepakbola Persija, The Jakmania lari tunggang langgang saat hendak ditangkap aparat dari Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Sabtu (17/10/2015) dini hari pukul 02.30 WIB.
Mereka ditindak tegas karena berulah hendak menghadang mobil-mobil berpelat D masuk ke Jakarta, karena menduga mobil tersebut membawa Bobotoh, pendukung kesebelasan Persib. Apalagi, sebuah mobil pelat D juga diduga menjadi sasaran perusakan.
"Saat ada di TKP (tempat kejadian perkara), kami tangkap semua. Mereka lari kocar-kacir," kata Kabag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Aswin di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (17/10/2015).
Aswin mengaku tak hanya polisi yang sibuk mengejar para pemuda ini, warga sekitar yang geram melihat anarkisme para pemuda ini pun turut membantu polisi.
"Warga juga turut membantu (mengamankan)," ujar Aswin.
H-1 final Piala Presiden 2015, tindak anarkisme yang diduga ditengarai suporter klub Persija, The Jakmania pecah di beberapa lokasi, termasuk Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu 17 Oktober 2015 pukul 02.00 WIB dini hari.
Mereka diduga menyerang sebuah mobil travel tipe minibus X-TRANS berpelat nomor D 7814 AH dengan lemparan batu hingga mengakibatkan kaca depan sebelah kiri pecah.
Polisi yang tiba di lokasi langsung menangkap 10 pemuda yang mengaku simpatisan The Jakmania. Dari hasil pemeriksaan sementara, ke-10 pemuda itu mengaku tak saling mengenal. Mereka mengaku bergerak karena membaca tulisan di media sosial Facebook dan pesan berantai (broadcast) BlackBerry Messenger (BBM) yang berisi provokasi menghadang Bobotoh Viking masuk ke Jakarta. (Mvi/Ron)