Liputan6.com, Serang - Sekitar 3.000 buruh dari berbagai macam organisasi di Kabupaten Serang, Banten menutup Jalan Raya Serang-Jakarta menggunakan kendaraan roda 4 dan roda 2 miliknya. Mereka menolak Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pengupahan yang dikemas dalam Paket Ekonomi Jilid IV.
Ribuan buruh ini memblokir jalan Raya Serang-Jakarta yang berada di depan Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten, Serang, Banten, sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Setelah puas membuat kemacetan total, mereka pun melanjutkan demonstrasi nya dengan cara berkonvoi ke kantor Pemerintahan Kabupaten Serang, di Jalan Brigjen KH Syam'un, Kota Serang, Banten.
"Aksi kami bentuk menolak kenaikan upah buruh hanya 5 tahun sekali, yang masuk dalam rancangan peraturan pemerintah tentang sistem pengupahan. Karena keputusan upah murah tersebut semakin menyengsarakan para buruh dan pekerja," kata Yudi, salah satu buruh dalam orasi nya, Kamis (22/10/2015).
Demonstrasi buruh di depan Kawasan Industri Moderen Cikande dan di depan kantor Pemkab Serang mengakibatkan kemacetan panjang. Akses lalu lintas baik dari Kota Serang menuju Tangerang dan Jakarta maupun sebaliknya lumpuh total selama 4 jam.
Saat konvoi dari tempatnya bekerja menuju Pemkab Serang, mereka melalui jalanan protokol dengan semena-mena sehingga dianggap warga mengganggu ketertiban umum. Hak pengguna jalan lainnya terabaikan oleh tingkah laku mereka.
"Kumaha nya (gimana ya), demo na (demonya)Â menutup aktivitas orang sih," kata Abidin Nasyar, warga Cikande Permai yang merasa terganggu dengan ulah buruh di jalanan protokol, Kamis (22/10/2015).
Dia menyayangkan demonstrasi yang merugikan masyarakat umum. Meski demonstrasi atau menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi oleh undang-undang, namun tetap hak orang lain tidak boleh dilanggar.
"Saya mendukung gerakan buruh untuk menyampaikan haknya. Tapi harus menghargai dan menghormati hak orang lain," ucap Abidin. (Mvi/Sss)
Tolak Upah Murah, Ribuan Buruh Blokir Jalan Raya Jakarta-Serang
Demo mengakibatkan kemacetan panjang.
diperbarui 22 Okt 2015, 16:27 WIBDiterbitkan 22 Okt 2015, 16:27 WIB
Ratusan buruh bergerak dengan berjalan kaki memenuhi seluruh Jalan Raya Serpong menuju BSD dan pintu tol yang membuat lalu lintas lumpuh. (Naomi Trisna/Liputan6.com)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Usai Bertemu Prabowo, Mendikdasmen: Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, Guru ASN Naik 1 Kali Gaji
Ratusan Burung Pipit Mati Mendadak di Bandara Ngurah Rai Bali, Ada Fenomena Apa?
Saksikan Mega Series Magic 5 Season 3, di Indosiar, Selasa 26 November 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Gairahkan Petani Muda, Kementan Siap Bantu Akses Permodalan
Memahami Wildcard adalah Kunci Sukses dalam Berbagai Bidang, Kenali Jenis-Jenisnya
Jadwal dan siaran langsung Liga Europa 2024/2025 Matchweek 5 di Vidio
Asri Welas Gugat Cerai Galih Rida Raharja, Tuntut Hak Asuh Anak dan Gana Gini
Distribusi Surat Suara Pilkada di Tulang Bawang Berlangsung Dramatis, Polisi Arungi Muara Penuh Buaya
Golden Eagle Energy Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Ini Susunan Terbarunya
Saksikan Sinetron Saleha Episode Senin 26 November 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Apa Fungsi dari MCB: Panduan Lengkap Pengaman Listrik Rumah Tangga
Tips Mengurangi Kelembapan di dalam Rumah agar Lebih Nyaman dan Sehat