PDIP: Kepulangan Mendadak Jokowi Bukan Karena Kisruh RAPBN 2016

Partai Berlambang Banteng Moncong Putih ini justru mengapresiasi sikap Jokowi yang buru-buru meninggalkan Amerika.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Okt 2015, 15:42 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2015, 15:42 WIB
20151026-Amerika Sambut Hangat Kedatangan Presiden Jokowi-AS
Sejumlah warga Indonesia menyambut kedatangaan Presiden Jokowi di Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (25/10) waktu setempat. Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana dijadwalkan akan berada di Washington DC selama 3 hari.(Laily Rachev)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mendadak pulang ke Tanah Air dengan membatalkan kunjungannya ke San Fransisco, Amerika Serikat (AS). Sejumlah kabar menyebutkan, kepulangannya tersebut dikarenakan kisruh Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2016.

Namun hal itu dibantah Politisi PDIP Junimart Girsang. Dijelaskan dia, kepulangan Jokowi karena persoalan penaganan masalah asap yang semakin serius.

"Enggak juga lah soal RAPBN. Beliau kan sudah mengatakan masalah asap. Bahkan beliau akan langsung ke Kalteng dan Sumsel. Kita apresiasilah. Masalah asap ini kan sudah mulai krusial," kata Junimart di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Dipersingkatnya kunjungan Presiden ke AS karena dirinya akan memonitor langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan serta dampak kabut asap di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan dan Papua.

"Saya memutuskan membatalkan perjalanan ke West Cost dan mungkin langsung meluncur ke Kalteng atau Sumsel," ucap Presiden usai berbicara melalui telepon dengan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan di Blair House, Senin pagi, 26 Oktober 2015 pukul 10.35 waktu setempat.

Jokowi menjelaskan, banyak Keluhan dari masyarakat, laporan kesehatan dan dampak sosial yang terjadi di daerah yang terkena asap adalah penyebab dirinya memutuskan tidak melanjutkan perjalanan dan memilih kembali ke tanah air.

"Titik apinya masih ada di Sumsel sebanyak 146 titik dan di Kalteng ada 366 titik ‎dan juga tempat lain," ujar Jokowi. (Dms/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya