Liputan6.com, Jakarta - Gelaran final Piala Presiden sempat berujung pada aksi kerusuhan dari berbagai pihak tak bertanggung jawab. Salah satu yang menjadi korban adalah kendaraan dinas milik Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faroq.
Hari ini, petugas Polrestro Jakarta Timur menggelar rekonstruksi aksi penyerangan mobil dinas yang terjadi pada Minggu, 18 Oktober 2015.
Baca Juga
Rekonstruksi dilaksanakan di lokasi kejadian tepatnya di pintu keluar Tol Pondok Gede 2 dari arah Cawang menuju Jatiwaringin, Jakarta Timur. Adegan diikuti para tersangka.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com, mereka mengenakan baju tahanan biru dongker dengan celana pendek. Sebagian dari mereka rambutnya sudah plontos. Satu per satu juga dibekali dengan papan nama bertuliskan 'tersangka' dan lengkap dengan nama mereka masing-masing.
Baca Juga
Selama menjalani rekonstruksi, para tersangka itu selalu tertunduk lesu. Tidak jarang dari mereka yang ditegur penyidik karena menunduk dan terkesan enggan melakukan setiap adegan.
"Hei kamu ke atas mukanya, nunduk saja kamu. Biar kelihatan kalau difoto. Papan namanya di depan," ujar seorang penyidik di lokasi, Kamis (29/10/2015).
Akibat rekonstruksi ini, lalu lintas di tol Jakarta-Cikampek dari arah Cawang macet. Antrean kendaraan terlihat mengular terutama yang menuju exit tol Pondok Gede 2. Hal ini disebabkan hanya 1 dari 3 pintu tol yang dibuka.
Belum lagi, pengendara yang sengaja memperlambat laju kendaraan hanya untuk melihat rekonstruksi. Hal ini terbilang berbahaya karena kendaraan masih berada di dalam ruas tol.
Pengrusakan mobil Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Umar Faroq terjadi pada Minggu 18 Oktober 2015 subuh, sebelum pertandingan final Piala Presiden berlangsung. Saat itu Umar akan keluar dari Tol Pondok Gede sebelum akhirnya menjadi sasaran amuk massa.
"Mobil saya hancur terkena lemparan batu. Kacanya pecah dan body-nya penyok," pungkas Faroq. (Ali/Mut)