Liputan6.com, Jakarta- Komisi X Bidang Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat akan memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan terkait keikutsertaan Indonesia dalam gelaran Frankfurt Book Fair (FBF) beberapa waktu lalu. Komisi X akan mempertanyakan anggaran yang menelan dana hingga 10 juta Euro atau Rp 146 miliar.
Menurut Anggota Komisi X DPR Teguh Juwarno, dengan dana sebanyak itu Indonesia hanya mampu membawa 200 judul buku terjemahan, padahal yang diharap sebagai tamu kehormatan Indonesia membawa 1.000 judul buku. Selain itu, pihaknya juga akan mempertanyakan mengapa yang ditonjolkan dalam acara itu hanya kelompok tertentu.
Baca Juga
Baca Juga
"Kami juga menerima pengaduan dari beberapa diplomat kita yang di sana yang intinya menyayangkan materi yang ditonjolkan justru tidak sejalan dengan apa yang selama ini meniadi garis diplomasi RI," ujar Teguh saat dihubungi, Rabu (4/11/2015).
Advertisement
Selain itu, Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun menyayangkan konten yang ditampilkan tak membahas kebudayaan Indonesia sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia dan sebagai negara demokrasi.
"Hal lain yang patut disayangkan adalah khazanah sastra Islam yang cukup berkembang di Tanah Air yang juga tidak mendapat tempat, padahal negara kita adalah negara demokrasi dengan penduduk Islam terbesar di dunia," kata Teguh.
Meski begitu, Teguh mengapresiasi Indonesia diundang sebagai tamu kehormatan dalam acara Book Fair tersebut.
"Kami melihat ini peluang yang bagus untuk masyarakat Eropa bisa melihat kekayaan khasanah karya sastra Indonesia melakui FBF ini," tutup Teguh. (Nil/Mut)