Liputan6.com, Jakarta - Memasuki musim peralihan atau pancaroba, pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) langsung melakukan evaluasi menyeluruh, terkait bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, dari data yang dihimpun, Sumatera Selatan (Sumsel) berada di perangkat ke-3 kategori luas hutan atau lahan yang terbakar, setelah Kalimantan Tengah dan Papua.
Baca Juga
Secara keseluruhan, kata Siti, ada 2,1-2,6 juta hektare lahan yang terbakar selama musim kemarau 4 bulan terakhir. Karena itu, penanganan lebih lanjut perlu dilakukan pemerintah pusat dan daerah secara sinergi. Di samping penanganan proses hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Advertisement
Baca Juga
"Ada 400 perusahaan terdata tengah diinvestigasi, 64 di antaranya dilakukan langsung di lapangan. Dari situ izin HTI (Hutan Tanaman Industri) 3 perusahaan telah kami cabut," kata Siti usai diskusi bertema Pasca-Kebakaran Lahan di Palembang, Sabtu 14 November malam.
Tak hanya mencabut izin HTI 3 perusahaan tersebut, Siti juga mengatakan, pihaknya telah membekukan izin operasional 7 perusahaan. "4 Perusahaan lagi, saat ini sedang diminta melengkapi administrasinya, karena segera dilakukan investigasi," sambung dia.
Meski tak menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut, koordinasi dengan pihak kepolisian juga intens dilakukan Kementerian KLH. Karena itu, Siti berharap proses penegakan hukum terhadap beberapa perusahaan yang terbukti membakar hutan dan lahan akan selesai pekan depan. (Rmn/Ans)