Liputan6.com, Palembang - Usaha pemadaman kebakaran di lahan gambut Sumatera Selatan (Sumsel) kini semakin mudah. Sebab tim Satuan Tugas (Satgas) Sumsel telah menemukan cara untuk memadamkan api di kedalaman tanah gambut yang selama ini sulit dipadamkan.
Willem Rampangilei, Kepala Badan Nasional Pemadaman Bencana (BNPB) mengatakan bahwa penggunaan paku bumi menjadi cara ampuh untuk pemadaman api di kedalaman 10 meter lahan gambut.
"Api masih ada di bawah permukaan. Setelah pelajari dengan menyemprotkan di permukaan, ternyata tidak masuk ke dalam, baik dengan manual, waterbombing, lokalisasi sekat bakar dan kanal bersekat," ujar Willem kepada Liputan6.com, Rabu (12/11/2015).
Sehingga saat ini, mereka menggunakan paku bumi. Itu adalah alat untuk memadamkan api berupa pipa besi sepanjang 1,5 meter. Ujungnya runcing sehingga mudah ditekan masuk ke bawah. Kemudian, di setiap sisi pipa dilubangi agar air bisa ke luar dari berbagai arah.
Baca Juga
Sebelum paku bumi ditancapkan, satgas mendeteksi titik api menggunakan kamera thermal. Jika terdeteksi adanya api dengan panas diatas 150 derajat celcius, mereka akan langsung menyuntikkan paku bumi ke lahan tersebut. Bahkan ada titik api yang terdeteksi mencapai 240 derajat celsius.
Setelah disuntikkan dan dialiri air, uap dan asap langsung ke luar, dan terdeteksi temperatur tanah langsung menurun drastis.
Willem mengungkapkan paku bumi ini merupakan ide dari tim satgas Afrika Selatan yang disewa oleh PT Sinar Mas. Karena satgas Afrika Selatan sering menggunakan paku bumi untuk mengatasi kebakaran lahan yang memiliki kasus sama dengan Sumatera Selatan.
"Baru sebulan ini paku bumi digunakan setelah tim mendapatkan ide penggunaan tersebut. Tim pemadam kebakaran Afrika Selatan menggunakan air dicampur zat kimia, sehingga pemadamannya lebih cepat. Penggunaan paku bumi memang lebih efektif," ujar Willem.
Pipa besi paku bumi berdiameter sekitar 15 meter dan butuh waktu 6 jam pemadaman. Saat ini baru puluhan paku bumi yang disediakan. Rencananya, PT Sinar Mas akan membantu menambah ketersediaan paku bumi sebanyak 200 unit. (Nil/Mut)