Eva PDIP Sindir Menteri Pura-pura Paham Nawacita dan Trisakti

Di lapangan beberapa menteri Kabinet Kerja hanya mengedepankan kepentingan kelompok, dibanding kebutuhan masyarakat.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Nov 2015, 15:10 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2015, 15:10 WIB
eva
Politisi PDIP Eva Sundari (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengaku geli dengan menteri atau pimpinan lembaga, yang diduga membawa-bawa Nawacita dan Trisakti hanya sebatas legitimasi untuk berbagai kebijkannya. Sebab, kenyataannya kebijakan itu jauh dari 2 hal itu.

"Ini memang jadi bebas ideologis. Trisakti dan Nawacita harus digunakan dalam policy pemerintah," kritik Eva dalam diskusi bertajuk 'Bersih-bersih Kabinet, Menggusur Menteri Antinawacita' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (29/11/2015).

"Tapi banyak menteri lalu pakai Nawacita atau Trisakti jadi justify policy. Agak geli mengamatinya, kok hutang atas nama Trisakti-Nawacita," sambung dia.

Eva menyebutkan, rapat internal PDIP selama ini selalu memonitor dan mengevaluasi kebijakan Nawacita dan Trisakti, yang dijalankan di Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Sayangnya, kata dia, target yang tidak gampang tersebut tidak bisa dipahami seutuhnya oleh beberapa menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK. "Gagasan Nawacita dipahami nggak? Jangan hanya legitimasi, tapi roh Nawacita tidak dijelaskan. Mereka impor barang-barang bawa Nawacita. Dijadikan pembenaran. Kami jeli awasi itu," ujar Eva.

Justru di lapangan, menurut Eva, beberapa menteri Kabinet Kerja hanya mengedepankan kepentingan kelompok, dibanding kebutuhan masyarakat. Padahal, beberapa pembantu Jokowi itu sudah ditugaskan sesuai fungsinya masing-masing.

"Akhirnya Nawacita dan Trisakti dikalahkan, kedepankan interest mereka, ini gangguan," tandas Eva.

Sayangnya, Eva enggan menyebutkan nama-nama menteri yang dimaksud tersebut. (Rmn/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya