Teror di Paris, 18 Orang Tewas dan Presiden Hollande Diungsikan

Presiden Francois Hollande yang tengah menyaksikan pertandingan di Stade de France telah dibawa keluar dari stadion ke tempat yang aman.

oleh Rinaldo diperbarui 14 Nov 2015, 05:09 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2015, 05:09 WIB
teror paris
Salah seorang korban teror di Kota Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Sedikitnya 18 orang tewas dalam tembak-menembak di pusat Kota Paris, Prancis. Selain itu, ledakan juga terdengar di dekat stadion di mana pertandingan sepak bola antara Prancis dan Jerman sedang berlangsung, Jumat malam waktu setempat.

Bahkan, jaringan televisi France 24 mengatakan Presiden Francois Hollande yang tengah menyaksikan pertandingan di Stade de France telah dibawa keluar dari stadion ke tempat yang aman.

"Hollande dan Menteri Dalam Negeri bergegas pergi dari pertandingan sepakbola untuk untuk menghadapi situasi yang tengah berlangsung," kata seorang pejabat seperti dikutip Reuters, Sabtu (14/11/2015).

Seorang saksi mengatakan ia mendengar suara tembakan saat sedang berjalan di sebuah jalan di Distrik 10 Paris, tak jauh dari Place de La Republique. Ketika ia tiba di luar sebuah restoran ia melihat orang yang tewas di tanah.

"Saya melihat 3 mayat yang dimasukkan ke dalam kantong mayat," kata Fabien Baron, seorang mahasiswa.

Polisi Menutup Lokasi

Sementara BBC merilis, setidaknya satu orang melepaskan tembakan dengan senapan otomatis di restoran Petit Cambodge di Distrik 11 Paris. Tembakan juga terdengar dekat pusat seni Bataclan.

3 Ledakan juga dilaporkan terjadi di luar bar dekat Stade de France, di mana tim Prancis tengah menjamu kesebelasan Jerman.

Wartawan BBC di Restoran Petit Cambodge mengatakan dia melihat 10 orang di jalan dalam kondisi tak bernyawa atau cedera serius.

Dia mengatakan polisi kini telah tiba dan menutup lokasi. (Ado/Dms)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya