Kaleidoskop News April 2015: Datangnya Si Bulan Merah Darah

Mitos tentang bulan merah darah mewarnai awal April 2015. Masyarakat penasaran dengan fenomena langka ini.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Des 2015, 07:07 WIB
Diterbitkan 23 Des 2015, 07:07 WIB
Kaleidoskop News April 2015
Kaleidoskop News April 2015 (liputan6.com/desi)

Liputan6.com, Jakarta - Kemampuan senapan penembak runduk produksi PT Pindad menggegerkan dunia. Peluru lontaran senapan ini mampu menembus tank baja. Kabar ini menjadi hits selama April 2015.

Ada juga fakta dan mitos tentang gerhana bulan 'merah darah' yang terjadi pada awal bulan itu. Gerhana bulan tersebut punya sejumlah keistimewaan. Bulan akan berganti warna, dari keabu-abuan menjadi merah. Semerah darah.

Perubahan warna tersebut menjadi tontonan dramatis. Gerhana bulan ini dianggap pertanda, kehidupan mungkin segera berakhir. Kiamat.

Selama periode tersebut ancaman terkait eksekusi mati dari negara asal duo Bali Nine pun menyedot perhatian pembaca Liputan6.com. Keteguhan mengeksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran membuat Australia mengeluarkan ancaman ke Indonesia.

Begitu pula berpulangnya komedian Betawi Mpok Nori dan pekerja seks komersil online Deudeuh Alfi Syahrin atau @tataa_chubby, serta kelahiran N-250 Gatotkaca.

Simak saja selengkapnya Kaleidoskop News April 2015 berikut ini:

 

1. 4 Fakta dan Mitos Gerhana Bulan 'Merah Darah'

 

 Gerhana bulan ini berwarna merah darah lantaran planet Mars saat ini berada dalam titik terdekat dengan bumi.

Sabtu 4 April 2015, sebuah fenomena alam menarik menyapa bumi. Malam itu, bulan tertutup bayangan bumi. Gerhana bulan total ini bisa diamati di Amerika Utara, Australia, dan Asia, termasuk Indonesia.

Meski bukan kali pertamanya terjadi, gerhana bulan kali itu punya sejumlah keistimewaan, dari durasinya yang superpendek hingga mitos-mitos yang mengiringinya. Apa saja mitos itu?

Selengkapnya...


2. 7 Potensi 'Pembalasan' Australia Atas Eksekusi Bali Nine


Terpidana mati duo Bali Nine, Andrew Chan (kiri) dan Myuran Sukumaran. (www.news.com.au)

Lepas tengah malam, Rabu (29/4/2015), suara letusan senjata memecah keheningan di Pulau Nusakambangan, saat 8 terpidana mati dieksekusi regu tembak sekaligus. Di antara mereka ada Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, duo sindikat narkoba Bali Nine.

Pemerintah Australia --negara asal mereka-- telah memperingatkan bahwa kematian keduanya akan mengakibatkan konsekuensi bagi Indonesia. Apa yang akan dilakukan Negeri Kanguru?

Selengkapnya...

 

3. Tembus Tank Baja, Senapan 'Sniper' Indonesia Gegerkan Dunia

Indonesia kehilangan sniper legendaris yang diakui dunia, Tatang Koswara, yang meninggal dunia pada 3 Maret 2015. Namun, Bumi Pertiwi menghasilkan kebanggaan yang lain, senapan penembak runduk (SPR) yang diproduksi PT Pindad: SPR 2.

SPR ini bukan sembarang senjata. Pelurunya bisa menembus tank baja. Dan bahkan, ada peledak di balik munisi tersebut yang bisa menghancurkan kendaraan tempur dalam sekejap. Lebih hebat lagi, SPR 2 juga memiliki jangkauan tembak hingga 2 kilometer (km). Kemunculannya menggemparkan dunia sniper.

SPR 2 berkaliber 12,7 mm x 99 mm, panjang senapan 1.755 mm, berat keseluruhan 19,5 kg, panjang barel 1.055 mm, kapasitas peluru antara 5-10 butir. Rifling atau alur spiral berulir pada bagian dalam laras senjata api ini yakni 8 grooves, RH 381 mm (15") twist. Kecepatan rata-rata lesatan peluru 900 meter per detik dan jangkauan 2 km.

Selengkapnya...


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Heboh Tata Chubby


4. Komedian Betawi Mpok Nori Meninggal Dunia


Sanak saudara serta sahabat saat menaburkan bunga dimakam komedian Betawi Nur Sarinuri atau lebih dikenal Mpok Nori di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Tidak ada lagi lengkingan suaranya yang kental dengan logat Betawi. Komedian Betawi Nuri Sarinuri meninggal dunia pukul 07.30 WIB, Jumat 4 April 2015.

Kabar tersebut menyebar lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com. Petugas Rumah Sakit Pasar Rebo pun membenarkan hal itu.

Seniman yang akrab disapa Mpok Nori tersebut meninggal dunia karena kelainan di paru-paru dan penurunan kesadaran karena usia lanjut.

Selengkapnya...


5. Detik-Detik Rio Membunuh @tataa_chubby


Muhammad Prio Santoso tertunduk saat menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/9/2015). Prio dikenai Pasal 338 serta 339 KUHP dan Pasal 365 KUHP. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Perkenalan Prio Santoso alias Rio dengan Deudeuh Alfi Syahrin atau @tataa_chubby terjalin melalui jejaring sosial Twitter pada Maret 2015. Saat itu, bapak beranak satu ini tergoda dengan biodata Deudeuh yang terang-terangan menawarkan jasa pemuas nafsu birahi.

Hubungan keduanya berlanjut hingga terjadi kesepakatan dan janjian bertemu pada 2 April 2015. Rio pun bertandang ke kos Deudeuh di Jalan Tebet Utara II Nomor 15-C.

Merasa pelayanan Deudeuh memuaskan, Rio berniat menemui janda beranak 1 itu untuk kedua kalinya. Dia pun mengirimkan pesan singkat untuk menyampaikan maksudnya pada Rabu 8 April 2015. Keduanya sepakat bertemu pada Jumat 10 April 2015. Di sinilah detik-detik pembunuhan itu terjadi.

Selengkapnya...


6. R-80, Pesawat Buatan Indonesia 'Kejutan' untuk Dunia?


Pesawat R-80 (militerindonesiamy.blogspot.com)

Mesin Allison menderu kencang, 2 baling-baling berputar cepat, sebuah pesawat putih, dengan warna biru di perutnya, mengambil posisi take off setelah berputar 180 derajat di ujung landasan. Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat diliputi suasana tegang kala itu. Sejumlah mobil pemadam kebakaran disiagakan, mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Selang beberapa menit, burung besi dengan berat kosong 13.660 kg pun melaju sangat kencang, mendongak, dan kemudian mengangkasa dengan anggun. Dipandu CN-235 yang lepas landas lebih dulu.

N-250 Gatotkaca nama pesawat itu. Dia diambil dari tokoh pewayangan yang konon punya kesaktian luar biasa: otot kawat balung wesi (berotot kawat dan bertulang besi). Ia juga mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap.

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya