Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengakui Indonesia masih banyak dihadapkan persoalan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu. Hal ini dikatakan Yasonna saat peringatan Hari HAM Sedunia yang jatuh tiap tanggal 10 Desember kemarin.
Yasonna mengatakan, meski Indonesia telah merdeka 70 tahun silam, nyatanya masih terdapat catatan kelam soal pelanggaran HAM di Tanah Air.
"Beberapa catatan kelam baik sebelum Indonesia merdeka, atau setalah Indonesia merdeka," kata Yasonna di Taman Ismail Marzuki, Kamis 10 Desember 2015.
Misalnya, kata dia, tragedi Gerakan 30 September, peristiwa Trisakti, Semanggi, Tanjung Priok, DOM Aceh, Papua dan lainnya.
Baca Juga
Menurut Yasonna, meski kasus pelanggaran HAM terus diusut oleh Komnas HAM maupun pemerintah, saat ini nyatanya kasus-kasus ini masih belum dapat diselesaikan sepenuhnya.
"Kami, juga Komnas HAM berfikir bagaimana menyelesaikan tanggung jawab ini secara bersama. Walaupun ada kritik-kritik, kita harus sampai pada suatu kesimpulan yaitu sebuah titik nantinya dosa sejarah kita ini harus diselesaikan," kata Yasonna.
Sehingga, Yasonna melanjutkan, kasus HAM yang telah terjadi puluhan tahun silam ini bisa segera terselesaikan.
"Kita harus mampu menjawab tantangan sejarah, membuka diri, mengakui ada hal-hal yang harus kita jawab, kita koreksi. Tahun 65 (peristiwa G30S) banyak orang tidak berdosa baik dari kedua belah pihak, baik itu pemerintah maupun partai komunis pada saat itu," ujar Yasonna.