Buwas: 2,8 Ton Sabu Dimusnahkan Hanya 20% dari yang Beredar

BNN sudah memusnahkan narkoba jenis sabu hingga 2,8 ton. Tapi, jumlah itu sangat kecil dibandingkan yang sesungguhnya beredar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Des 2015, 19:38 WIB
Diterbitkan 18 Des 2015, 19:38 WIB
20151218-Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso saat tiba untuk mengikuti rakor dengan pengusaha hotel dan tempat hiburan se Jakarta di Halim Perdanakusuma, Jumat (18/12/2015) (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dimungkiri, Indonesia sudah menjadi tujuan utama para bandar narkoba untuk mengedarkan barang haramnya. Narkoba yang berhasil disita petugas dari para bandar bahkan belum cukup untuk menghalau datangnya narkoba ke Indonesia.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menjelaskan, saat ini BNN sudah memusnahkan narkoba jenis sabu hingga 2,8 ton. Tapi, jumlah itu sangat kecil dibandingkan yang sesungguhnya beredar.

"Saya dapat data intelijen dari beberapa negara asal narkotika yang kita sita ini. 2,8 Ton sabu yang dimusnahkan kemarin hanya 20% dari yang masuk ke negara kita," ungkap pria yang akrab disapa Buwas itu di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (18/12/2015).

Berdasar data yang dihimpun, beberapa negara seperti Tiongkok, Taiwan, hingga Iran memang menjadi pemasok utama sabu ke Indonesia. Data itu juga menunjukkan Indonesia sudah menjadi sasaran empuk para bandar.

"Jadi kita hanya bisa musnahkan 20%. Berarti negara kita jadi sasaran empuk," lanjut dia.

Melihat kenyataan itu, tidak heran pengguna narkoba di Indonesia terus meningkat. Bahkan kini menembus 5,9 juta jiwa.

"Pengguna ini lebih banyak. Presiden menyatakan pada Juni lalu bahwa Indonesia sebagai darurat narkoba. Juni itu pengguna hanya 4,2 juta, sekarang naik sampai 5,9 juta," tutup Buwas.

 

**Simak video komentar Menteri Sosial tentang penyebab maraknya prostitusi di kalangan artis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya