Liputan6.com, Jakarta - Ade Komarudin ditunjuk sebagai pengganti Setya Novanto untuk menjadi ketua DPR. Kendati belum dilantik, pria yang akrab disapa Akom itu tetap menunggu proses politik yang tengah berlangsung terkait pengunduran diri Setya Novanto.
"Saya mau menunggu proses politik dulu. Kita tunggu dulu. Kalau itu sudah terjadi saya akan berikan arah yang mau saya bangun di DPRÂ sesuai harapan masyarakat Indonesia," ujar Akom di Gedung DPR, Senayan, Jumat 18 Desember 2015.
Baca Juga
Dia mengungkapkan, pihaknya akan mengintensifkan komunikasi dengan seluruh fraksi tanpa terkecuali. Apabila terjadi sesuatu dengan DPR, pemimpin-pemimpin fraksi yang pertama kali akan ditemuinya.
Advertisement
Baca Juga
"Fraksi-fraksi itu sesungguhnya kalau dalam istilah perusahaan, sebagai pemegang saham DPR. Termasuk misalnya soal disiplin anggota, termasuk soal legislasi yang kurang produktif sekarang ini," jelas dia.
Dia menilai saat ini DPR harus memperhatikan pengawasan yang bersifat konstruktif. Selain itu juga terkait pembahasan anggaran yang mengutamakan kemaslahatan rakyat Indonesia.
"Kita tahu negara ini pada posisi menghadapi arus global, terutama melambatnya ekonomi dunia. Tidak ada pilihan bagi kita DPR dan seluruh rakyat agar negara ini terus survive menuju kemajuannya," tutur Akom.
"Maka pengawasannya pun harus konstruktif yang bisa menyelesaikan masalah bangsa, bukan yang membuat masalah. Pengawasan itu kan berasal dari masalah, kita tidak boleh mempermasalahkan masalah-masalah itu, kita mencari titik temu solusi untuk selesaikan masalah itu," pungkas Akom. (*)