VIDEO: Ribuan Korban Lumpur Lapindo Belum Terima Sertifikat Rumah

Warga korban Lapindo dan Sidoarjo tetap bersikukuh agar proses pengeboran sumur gas tidak dilakukan.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jan 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 08:00 WIB
Lumpur Lapindo
Lumpur Sidoarjo

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 300 warga korban lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo yang menempati perumahan Kahuripan Nirwana Village berunjuk rasa menuntut, agar sertifikat rumah mereka segera diberikan.

Sementara itu, warga tetap bersikukuh agar proses pengeboran sumur gas tidak dilakukan. Warga khawatir dan trauma dengan semburan lumpur Lapindo di Porong.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (12/1/2016), unjuk rasa dilakukan warga korban lumpur Lapindo di kantor Lapindo Brantas Incorporated.

Pengunjuk rasa adalah warga korban Lapindo yang menerima program relokasi rumah di perumahan Kahuripan Nirwana Village yang menuntut sertifikat rumah yang tak kunjung diberikan, setelah 7 tahun menempati rumah.

Menurut warga, sekitar 1.500 dari 2.500 penghuni perumahan relokasi yang belum mendapatkan sertifikat.

Sementara, warga yang tinggal berdekatan dengan lokasi sumur gas di TA 1 milik Lapindo Brantas di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo bersikeras menolak pengeboran sumur gas baru.

Warga mengaku trauma dan khawatir akan terjadi musibah yang sama dengan semburan lumpur di Porong Sidoarjo 2006 silam.

PJ Bupati Sidoarjo Jonathan Yudiyanto menegaskan, proses pengurukan sumur gas sudah dihentikan. Semburan lumpur Lapindo pertama kali muncul Mei 2006, hingga kini belum bisa dihentikan dan telah merendam 3 kecamatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya