Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya Bripka Taufik yang ditemukan tewas di Kali Ciliwung. Seorang informan yang turut menjadi korban penyerangan bandar narkoba di Matraman, Jakarta Timur juga ditemukan tewas di Kali Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Keluarga berharap, penyerang dan bandar narkoba dijatuhi hukuman setimpal.
Baca Juga
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (20/1/2016), meski jenazah Japri masih di rumah sakit, keluarga dan kerabat serta para tetangga berdatangan ke rumah duka di Jalan Murdai, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Advertisement
Kabar tewasnya Japri yang ditemukan di Kali Kampung Pulo mengejutkan keluarga. Di lingkungannya, Japri dikenal sebagai pribadi yang supel dan ramah.
Keluarga tak membantah bahwa Japri memiliki hubungan dekat dengan kepolisian.
Baca Juga
Japri, warga Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, ditemukan tak bernyawa di Kali Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat dini hari tadi. Jenazahnya tersangkut di rakit penyeberangan.
Polisi yang mengidentifikasi jenazah korban, menemukan sarung pistol di dada yang masih terpasang, 2 unit hp, dan identitas Japri. Korban merupakan informan polisi yang ikut dalam penggerebekan petugas narkoba Polsek Senen pada Senin petang lalu 18 Januari 2016.
Japri bersama Bripka Taufik diduga terpaksa melompat ke Kali Ciliwung karena diserang sejumlah orang bersenjata tajam.
Sementara, usai memeriksa tersangka bandar narkoba Faisal Rachman dan sejumlah saksi, Polres Metro Jakarta Utara akhirnya memasang garis polisi di rumah tersangka di Jalan Bugis Nomor 85, Kebon Bawang, Tanjungpriok, Jakarta Utara.
Anggota keluarga tersangka Faisal Rachman telah diungsikan ke rumah kerabat.
Warga tak menduga, tersangka yang selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik meski tertutup, terlibat dalam jaringan narkoba. Para tetangga hanya tahu Faisal tak lebih dari seorang pemakai.
Selasa dini hari, tersangka Faisal Rachman terlibat baku tembak dengan 5 polisi yang hendak menggerebeknya. Dalam insiden itu, 2 anggota polisi mengalami luka tembak, sementara Faisal akhirnya menyerahkan diri usai baku tembak.